Pemprov DKI Perluas Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Jakarta Barat

3 hours ago 1

CNN Indonesia

Kamis, 13 Mar 2025 13:42 WIB

Kadinkes DKI mengatakan penyebaran nyamuk ber-Wolbachia saat ini di Kembangan Utara dan Meruya Utara, selanjutnya akan diperluas ke Kembangan Selatan, Jakbar. Petugas menunjukkan jentik nyamuk aedes aegypti yang mengandung bakteri wolbachia sebelum dimasukkan ke dalam ember di Kembangan, Jakarta, Jumat (4/10/2024). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal memperluas penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang mengandung bakteri Wolbachia ke Kembangan Selatan atau kelurahan ketiga di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

"[Implementasi] Wolbachia sekarang sudah di dua kelurahan. Akan diperluas ke kelurahan yang ketiga, yakni Kembangan Selatan. Sebelumnya di Kembangan Utara, Meruya Utara," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Kamis.

Penyebaran nyamuk itu dilakoni untuk mengatasi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ani mengatakan saat ini tahap implementasi pada persiapan orang tua asuh (OTA) nyamuk ber-Wolbachia. Para OTA itu, katanya, bertugas menjaga ember berisi telur nyamuk agar menetas sehingga populasi nyamuk nantinya seperti yang diharapkan.

"Kami sebenarnya menyiapkan OTA langsung di empat kelurahan. Nanti perluasannya tergantung seberapa banyak (OTA yang bersedia) dan stok telur," kata dia.

Ani mengatakan, setelah Kembangan Selatan, kelurahan-kelurahan lainnya se-Kecamatan Kembangan juga akan disebar nyamuk ber-Wolbachia.

Berdasarkan pengalaman penyebaran di dua kelurahan, kata Ani, implementasi nyamuk Aedes aegypti mengandung bakteri Wolbachia untuk menanggulangi kasus DBD berjalan baik.

Dia mengakui proses yang dilakukan lebih terlambat dari perencanaan. Hal itu, sambungnya, karena sempat terkendala kurangnya suplai telur nyamuk Aedes aegypti mengandung bakteri Wolbachia.

Sebelumnya Pemprov DKI  meluncurkan program penanggulangan DBD dengan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia di Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat, pada Oktober 2024.

Kecamatan Kembangan dipilih sebagai lokasi pertama pelepasan atau penyebaran nyamuk ber-Wolbachia karena memiliki angka kasus DBD tertinggi pada 2023 dengan tingkat insiden (incidence rate) 54,1 per 100.000 penduduk.

DKI menargetkan evaluasi bisa dilakukan setelah enam hingga delapan bulan setelah telur-telur yang sudah ditetaskan lalu dilepaskan di satu wilayah.

Implementasi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia di satu wilayah dikatakan berhasil apabila populasinya mencapai 60 persen dibandingkan populasi nyamuk lainnya.

Adapun kasus DBD di Jakarta pada Januari hingga Maret 2025 ini sebanyak 1.416 kasus atau turun dibandingkan periode yang sama 2024, yakni 1.729 kasus.

Ani berharap kasus DBD terus melandai hingga Mei mendatang atau tak setinggi tahun lalu. Adapun pada tahun 2025, angka kasus DBD khususnya hingga Maret dipengaruhi siklus lima tahunan.

Infografis - Cara Kerja Nyamuk Wolbachia Lawan DBD

(antara/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |