loading...
Pertamina berupaya membentuk ekosistem UMKM berkelanjutan melalui program Pertapreneur Aggregator. FOTO/Ist
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mendukung bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah ( UMKM ) melalui program Pertapreneur Aggregator. Dukungan tersebut untuk menyokong UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia yang menyumbang lebih dari 60% produk domestik bruto (PDB) dan menyerap 97% tenaga kerja.
Manager SMEPP Pertamina Dewi Sri Utami mengatakan, Pertapreneur Aggregator merupakan lanjutan dari program Pertamina UMK Academy. Dengan format kompetisi, Pertapreneur ditargetkan mencetak business aggregator yang dapat menghubungkan pelaku UMKM dengan berbagai peluang pasar, serta memberikan dukungan teknis dan manajerial.
"Digelar sejak tahun 2022, program ini telah melibatkan 300 UMKM potensial. UMKM aggregator ini diharapkan dapat membina UMKM lain dengan membangun jejaring kolaborasi sehingga terbentuk suatu ekosistem bisnis UMKM yang berkelanjutan," jelas Dewi melalui keterangan pers, Jumat (7/3/2025).
Dewi mengatakan, peserta program mendapatkan dukungan teknis dan manajerial serta pendampingan dari mentor profesional. Mereka akan terhubung dengan berbagai UMKM lain sehingga bisa membangun kolaborasi dan memperbesar peluang pasar. Pada Pertapreneur Aggregator 2024, Pertamina telah menetapkan 10 pemenang yang mendapatkan hibah alat produksi, serta pendampingan eksklusif selama setahun ke depan. "Dengan begitu, para pelaku UMKM yang terlibat akan semakin maju serta memiliki daya saing lokal maupun global," tuturnya.
Pada Pertapreneur Aggregator 2024, juara pertama adalah Nur Salam, Founder dan CEO Kainnesia. UMKM asal Yogyakarta ini memadukan kain lokal dari berbagai daerah menjadi produk unik dan menarik. Menghadirkan produk unggulan itu, dia berkolaborasi dengan 200 penenun dari berbagai daerah.
Nur Salam mengaku mendapat berbagai manfaat dari program Pertapreneur Aggregator 2024. Pengetahuannya soal pengelolaan bisnis dan pengembangan produk meningkat. Ia juga mendapatkan pendampingan untuk mencatatkan kemajuan produksi, marketing, omzet, dan berbagai hal lain.
"Dengan mengikuti Pertapreneur Aggregator, Kainnesia bisa memperluas pangsa pasar hingga ke mancanegara. Pertamina mengajak kami mengikuti Trade Expo Indonesia 2024. Dari ajang ini kami mendapatkan buyer dari Malaysia dengan nilai kontrak USD50.000," paparnya.
Manfaat besar juga diperoleh Ngudiono, pemilik Nanas-Qu SSS Food, UMKM asal Purbalingga, Jawa Tengah. Dengan mengikuti Pertapreneur Aggregator 2024 dirinya mendapatkan tambahan modal untuk mengembangkan branding, packaging, hingga peningkatan produksi dan sumber daya manusia.
"Kami juga diberi pelatihan tentang bagaimana menjaga agar bisnis bisa tumbuh berkelanjutan, diajarkan tentang strategi pemasaran yang baik, hingga menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan agar mereka semakin loyal," ujar Ngudiono yang telah membina 5 UMKM lain serta 912 petani nanas.
Merasakan langsung manfaat itu membuat Ngudiono merekomendasikan Pertapreneur Aggregator kepada para pelaku UMKM, khususnya bagi yang ingin bisnisnya naik kelas. "Jangan pernah ragu untuk ikut Pertapreneur Aggregator karena ada banyak manfaat yang bisa diraih UMKM agar bisnisnya bisa scale up," tandasnya.
(fjo)