Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi Indonesia para kuartal I - 2025 hanya melaju 4,87% secara tahunan atau year on year (yoy). Angka ini menurun jika dibandingkan kuartal IV-2024. Alhasil, ekonomi Indonesia terkontraksi 0,98% pada awal tahun ini.
Pertumbuhan (yoy) ini adalah yang terendah sejak kuartal III-2021 atau 14 kuartal atau lebih dari tiga tahun lebih. Sebagai catatan, pada periode tersebut Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19 gelombang Delta. Gelombang Delta adalah yang paling parah melanda RI di mana mulai tersebar akhir Mei 2021.
Menurut Kepala Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih belum jauh berbeda dari masa kepemimpinan Presiden RI ke-7 Joko Widodo.
"Mungkin kalau lihat datanya zaman Pak Jokowi itu kan gak beda jauh," kata Luhut, kepada wartawan. di istana
Namun, ia menegaskan masih ada optimisme ekonomi Indonesia akan tumbuh.
Meski begitu ia menegaskan bahwa belanja pemerintah perlu kembali digenjot pada periode berikutnya. BPS menunjukan data bahwa data seluruh komponen pengeluaran tumbuh kecuali belanja pemerintah yang terkontraksi pada kuartal I - 2025 sebesar 1,38%.
"Itu harus kita genjot lagi," kata Luhut.
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV - 2024 lalu menembus 5,02%. Sedangkan kuartal I - 2024 berhasil menembus 5,11%. Adapun pada kuartal - IV 2023 mencapai 5,04%.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Efek Trump, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Dipangkas
Next Article Video : Luhut Sebut Kebijakan RI Kurang Tepat Sasaran