Perusahaan China Gantikan LG di Proyek Baterai? Ini Kata ESDM

7 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara perihal perusahaan asal China yakni Huayou, yang akan menggantikan posisi LG Energy Solution (LGES). Sebelumnya LGES menyatakan hengkang dalam proyek investasi baterai kendaraan listrik di Indonesia senilai US$ 9,8 miliar atau setara RP 165,3 Triliun (Kurs US$ 16.867/US$).

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno menyampaikan bahwa pemerintah akan selalu mendukung siapapun investor yang akan masuk, terutama dalam proyek Titan yang merupakan proyek pengembangan End to End EV Battery Value Chain antara konsorsium Indonesia Battery Corporation (IBC) bersama Konsorsium LGES.

"Yang jelas begini poinnya pemerintah selalu memberikan memfasilitasi setiap investasi. Pemerintah berusaha untuk mendekat bagaimana cara investasi bisa masuk, apa kendalanya," kata Tri ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (25/4/2025).

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa secara keseluruhan proyek tidak mengalami perubahan mendasar. Namun yang terjadi adalah penyesuaian mitra investasi dalam struktur joint venture (JV).

Pasalnya, sebagai bagian dari komitmen investasi tersebut, pada 3 Juli 2024, Presiden ke-7 Joko Widodo meresmikan pabrik sel baterai EV pertama di Indonesia yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.

Pabrik ini adalah hasil kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui PT HLI Green Power dan telah beroperasi dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 10 Gigawatt hour (GWh).

"Perubahan hanya terjadi pada level investor, di mana LG tidak lagi melanjutkan keterlibatannya pada JV 1, 2, dan 3 yang baru, dan telah digantikan oleh mitra strategis dari Tiongkok, yaitu Huayou, bersama BUMN kita," ungkap Bahlil dalam keterangan resmi dikutip Rabu (23/4/2025).

Selain itu, ia juga menanggapi kekhawatiran publik terkait dampak ketegangan geopolitik dan kondisi ekonomi global terhadap kelangsungan proyek. Menurut dia ini tidak terpengaruh oleh dinamika global seperti perang dagang atau ketidakpastian ekonomi.

"Investasi senilai hampir US$ 8 miliar untuk pengembangan tahap berikutnya tetap berjalan. Groundbreaking tahap lanjutan direncanakan dilakukan dalam tahun ini, sehingga tidak ada penghentian atau pembatalan investasi sebagaimana yang mungkin dikhawatirkan masyarakat," jelas Bahlil.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: LG Batalkan Proyek Baterai EV di RI - China Warning

Next Article LG Batal Investasi Baterai EV Rp128,8 Triliun di RI, Ini Reaksi ESDM

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |