CNN Indonesia
Jumat, 07 Mar 2025 18:37 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku telah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar modifikasi cuaca untuk mencegah banjir imbas cuaca ekstrem.
BMKG sebelumnya memprediksi potensi hujan dengan intensitas tinggi pada 10-11 Maret ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sendiri sudah meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk melakukan modifikasi cuaca, dan sekarang ini sudah mulai dilakukan, karena memang yang begitu tidak bisa mendadak," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat (7/3).
Pramono menyebut antisipasi paling utama adalah pada 11 Maret. Ia berharap curah hujan tidak setinggi hari-hari sebelumnya.
"Kalau tanggal 11 kemudian kita bisa lalui, artinya curah hujannya tidak setinggi seperti kemarin maupun seperti ketika menghadapi malam Imlek, mudah-mudahan itu akan tertangani. Memang modifikasi coba didorong ke laut hujannya," ujar dia.
Di sisi lain, Pramono mengatakan bakal melanjutkan normalisasi Kali Ciliwung. Ia mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk melanjutkan program itu. Ia meminta normalisasi dilakukan oleh satu tim yang sama.
"Jangan kemudian timnya terlalu banyak dan juga, kan problem utama di normalisasi sungai begini adalah pembebasan lahan. Pembebasan lahannya pun dilakukan langsung kepada masyarakat yang memang berhak untuk menerima," katanya.
Terpisah, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta Mohamad Yohan mengatakan modifikasi cuaca bakal dilakukan pada 11 Maret nanti.
BPBD masih berkoordinasi dengan BNPB dan BMKG terkait lama waktu modifikasi cuaca.
"Kami sudah dapat instruksi dari Gubernur untuk OMC, sudah koordinasi sama BNPB, BMKG juga, kelihatannya kami akan laksanakan mulai tanggal 11," kata Yohan.
(fra/yoa/fra)