FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
14 June 2025 07:07

Warga Israel menyerbu supermarket usai peringatan serangan balasan Iran, setelah Israel menggempur fasilitas nuklir dan militer Iran yang menewaskan beberapa komandan tinggi, di Tel Aviv, Israel Jumat (13/6/2025). (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan masyarakat bahwa mereka harus bersiap menghadapi serangan lanjutan dan kemungkinan menghabiskan waktu cukup lama di tempat perlindungan bom. “Kami menghadapi situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Netanyahu dalam pidato yang disiarkan secara nasional. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Antrean panjang terlihat di berbagai supermarket di Israel, terutama di Tel Aviv, ketika warga bergegas membeli bahan makanan dan perlengkapan penting. Aktivitas ekonomi lumpuh, dengan banyak toko dan kantor memilih tutup sementara. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Parade tahunan Tel Aviv Pride yang biasanya menarik ribuan pengunjung juga resmi dibatalkan. Militer bahkan memerintahkan penutupan sekolah dan melarang pertemuan publik di seluruh negeri. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Di tengah kecemasan akan serangan balasan, beberapa rumah sakit utama, termasuk di Tel Aviv dan Ramat Gan, memindahkan bangsal ke area parkir bawah tanah demi menjaga keselamatan pasien dan staf medis. Ratusan tempat tidur dan peralatan medis dipindahkan ke ruang aman di bawah tanah. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Militer Israel mengklaim serangan tersebut menargetkan fasilitas nuklir, pabrik rudal, dan sejumlah posisi strategis Iran, sebagai bagian dari upaya mencegah pengembangan senjata atom oleh Teheran. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Iran, melalui pernyataan para pemimpinnya, bersumpah akan memberikan “hukuman berat” atas serangan ini. Serangan balasan besar-besaran dari Iran diyakini tinggal menunggu waktu, dengan warga dan pengunjung di Israel kini bersiap menghadapi ketidakpastian yang mencekam. (Tangkapan Layar Video Reuters/)