Ratusan Bencana Sudah Terjang RI, Waspada Saat Mudik Lebaran!

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga 10 Maret 2025 Indonesia telah mengalami 614 bencana alam.

Kepala BNPB, Letjen Suharyanto mengungkapkan mayoritas bencana yang terjadi di tahun ini merupakan bencana hidrometeorologi basah, atau bencana yang terjadi akibat adanya cuaca ekstrem, seperti curah hujan yang sangat lebat melebihi normalnya.


"Hari ini baru tanggal 10 Maret 2025, kami sudah mencatat 614 bencana," ujar Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (10/3/2025).


Suharyanto menyebut 614 laporan bencana yang masuk dalam catatan BNPB merupakan bencana yang masuk dalam kategori besar dan memerlukan bantuan pemerintah pusat. "Bencana yang dicatat BNPB adalah bencana-bencana di mana daerah meminta bantuan kepada BNPB dengan menetapkan status siaga maupun tanggap darurat," jelasnya.


Dari total 614 bencana, banjir menjadi bencana yang paling sering terjadi. BNPB mencatat ada 421 kejadian banjir, diikuti oleh cuaca ekstrem sebanyak 103 kali dan tanah longsor sebanyak 58 kali.


"Ini belum terhitung bencana-bencana yang ditangani sendiri oleh pemerintah daerah, seperti banjir kecil atau tanah longsor di tingkat desa maupun RT/RW. Kalau itu dihitung, tentu angkanya akan lebih dari 614 kejadian," imbuh dia.


Berdasarkan data BNPB, wilayah yang paling banyak mengalami bencana sepanjang 2025 masih didominasi oleh Pulau Jawa.


"Sampai hari ini, daerah dengan ranking bencana tertinggi masih di Pulau Jawa. Jawa Tengah nomor satu, Jawa Barat nomor dua, Jawa Timur nomor tiga, disusul dengan Banten dan Yogyakarta," ungkapnya.


Antisipasi Bencana Saat Libur Lebaran


Selain memaparkan data bencana, BNPB juga tengah bersiap menghadapi potensi bencana selama libur Idul Fitri 2025. Suharyanto menyebut pengalaman dari tahun sebelumnya menjadi acuan BNPB dalam upaya mitigasi.


"Pada libur Idul Fitri 2024, BNPB melaksanakan setidaknya empat kegiatan kesiapsiagaan yang terbukti efektif. Alhamdulillah, tidak ada kejadian besar yang mengganggu akibat bencana," ungkapnya.


Adapun empat upaya yang dilakukan BNPB dalam mengantisipasi bencana selama periode libur Idulfitri 2025, diantaranya:


1. Pemantauan mudik melalui posko terpadu bersama Pemda dan Lintas Sektor untuk wilayah dengan tingkat kerawanan bencana dan mobilitas pemudik yang tinggi, yaitu Provinsi di Pulau Jawa, Bali, dan Lampung


2. Apel kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi basah


3. Menyediakan dan menyalurkan bantuan logistik dan peralatan bagi daerah yang status siaga dan tanggap darurat bencana hidrometeorologi basah


4. Operasi modifikasi cuaca di wilayah Pulau Jawa


"Kami juga sudah mengeluarkan peta bahaya banjir dan longsor jalur mudik. Sehingga pergerakan pemudik dari satu titik ke titik lain kami bekali peta-peta ini, dan di sepanjang titik-titik yang bahaya bencana banjir longsor, seperti yang dilakukan di tahun-tahun sebelumnya kita juga membuat posko-posko terpadu. Sehingga apabila terjadi bencana, baik bencana dan longsor, untuk pertolongan pertama, untuk menolong masyarakat pemudik yang terkena bencana, ini dilakukan di posko tersebut," katanya.


(hoi/hoi)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Banjir Kerap Landa Jabodetabek, Kerugiannya Capai Triliunan

Next Article Gurun Sahara Tiba-Tiba Banjir, Ini Penampakannya

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |