Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengungkapkan beberapa persyaratan untuk mencapai target swasembada pangan pada 2026. Dia menegaskan yang terpenting ada ketersediaan pangan, baru kemudian soal harga.
"Jadi tidak ada artinya kalau harga murah tetapi barangnya tidak tersedia. Sehingga sudah betul kementerian teknis mempersiapkan sisi perencanaannya," kata Arief dalam CNBC Indonesia Food Summit 2025, Rabu (19/3/2025).
Diperlukan pula diversifikasi pangan, misalnya di Indonesia bisa memaksimalkan produksi ikan sebagai sumber protein. Untuk memastikan kebutuhan pangan, menurutnya pemerintah juga berkolaborasi dalam mempersiapkan cadangan.
"Jadi sudah tahu berapa produksi, beginning balance, kebutuhan stok, sampai berapa lama stoknya," kata dia.
Arief mengatakan ke depannya, cadangan pangan ini bukan hanya berlaku untuk beras, gula atau jagung, melainkan juga daging, telur, hingga susu. Dia menegaskan kuncinya adalah kolaborasi menjaga keseimbangan hulu hingga hilir.
"Semua kebijakan yang ditentukan harga acuan pembelian dan eceran tertinggi pasti libatkan stakeholder bidang pangan," ujar Arief.
(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Strategi Percepatan Swasembada Pangan di Sektor KP
Next Article Video: Bapanas Sebut Anggur Muscat Aman Dikonsumsi