Rumah Eks Presiden Korsel Digerebek untuk Penyelidikan terhadap Dukun dan Hadiah Mewah

6 hours ago 2

loading...

Jaksa Korea Selatan menggerebek rumah mantan presiden Yoon Suk-yeol untuk penyelidikan terhadap dukun dan pemberian hadiah mewah. Foto/Yonhap

SEOUL - Jaksa Korea Selatan (Korsel) pada hari Rabu menggerebek rumah mantan presiden Yoon Suk-yeol sebagai bagian dari penyelidikan terhadap seorang dukun yang dituduh menerima hadiah mewah untuk kemudian diberikan kepada mantan ibu negara.

Mantan presiden Yoon telah dicabut semua kekuasaan dan hak istimewanya awal bulan ini oleh Mahkamah Konstitusi atas dekrit darurat militernya yang membawa bencana pada 3 Desember.

Dia dipaksa pindah dari kediaman presiden ke rumah lamanya di distrik Seocho, Seoul.

Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan bahwa jaksa menggerebek rumah Yoon sebagai bagian dari penyelidikannya terhadap berbagai kecurigaan atas hubungan antara keluarganya dan seorang dukun kontroversial.

Dukun tersebut, Jeon Seong-bae, dituduh menerima kalung berlian, tas mewah, dan ginseng—obat kesehatan populer yang harganya bisa mencapai ribuan dolar—dari seorang pejabat tinggi Unification Church (Gereja Penyatuan) dan menyerahkannya kepada istri Yoon, Kim Keon-hee.

Jeon mengeklaim bahwa dia kehilangan hadiah yang dimaksudkan dan tidak pernah memberikannya kepada Kim.

Namun media lokal melaporkan bahwa jaksa penuntut telah memperoleh pesan teks dari pejabat kelompok gereja yang juga dikenal sebagai Moonies yang menuntutnya untuk mengembalikan kalung berlian tersebut.

"Penuntutan juga mencoba untuk memverifikasi keaslian dugaan pengiriman hadiah, dan mencari tahu apakah ibu negara saat itu pernah menerimanya," tulis Yonhap dalam laporannya.

Baik Yoon maupun Kim juga menghadapi kritik atas dugaan hubungan dengan dukun lain, dengan para kritikus mengeklaim Yoon memindahkan kantor kepresidenan pada awal masa jabatannya pada tahun 2022 berdasarkan kepercayaan perdukunan.

Kim juga diperiksa tahun lalu atas tuduhan manipulasi saham dan korupsi, setelah rekaman kamera tersembunyi muncul yang menunjukkan dia menerima tas desainer senilai USD2.200.

Skandal itu menghantam peringkat persetujuan presiden Yoon yang sudah rendah, yang berkontribusi pada kekalahan telak bagi partainya dalam pemilihan umum April lalu karena gagal memenangkan kembali mayoritas Parlemen.

Dia kemudian mengutip dugaan kecurangan Pemilu dan kebuntuan legislatif sebagai pembenaran atas upayanya yang berumur pendek untuk menangguhkan pemerintahan sipil.

(mas)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |