Jakarta, CNBC Indonesia — Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Senin (16/6/2025) dibuka pada posisi Rp16.310/US$ atau melemah 0,12%.
Sementara indeks dolar AS (DXY) mengalami kenaikan tipis atau 0,06% ke angka 98,24. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya yang berada pada posisi 98,18.
Adapun rupiah kembali jatuh usai dolar AS menguat setelah Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap fasilitas nuklir Iran.
Reaksi sejauh ini menunjukkan mata uang AS masih memiliki daya tarik sebagai tempat berlindung yang aman meskipun dolar tidak lagi bertindak seperti tempat berlindung yang aman dalam beberapa bulan terakhir dan telah jatuh karena meningkatnya kekhawatiran tentang kebijakan tarif Presiden Trump.
Sebagai informasi, Israel telah mulai melancarkan serangan terhadap Iran, kata dua pejabat AS seraya menambahkan bahwa tidak ada bantuan atau keterlibatan AS dalam operasi tersebut. Laporan lain menyebutkan bahwa ledakan terdengar di timur laut ibu kota Iran, Teheran.
Presiden AS Donald Trump mengatakan konflik dapat dengan mudah diakhiri sambil memperingatkan Teheran agar tidak menyerang target AS mana pun.
"Jika kita diserang dengan cara apa pun, bentuk atau wujud apa pun oleh Iran, kekuatan penuh dan kekuatan Angkatan Bersenjata AS akan menyerang Anda pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya," ujar Trump dalam sebuah pesan di Truth Social.
Trump juga mengatakan bahwa Iran dan Israel dapat dengan mudah mencapai kesepakatan dengan Israel dan mengakhiri konflik.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Pasar Penuh Ketidakpastian, Dolar Dibuka Menguat ke Rp16.260