Sambut Waisak, Kemenag Gencarkan Gerakan Sosial hingga Ekoteologi

5 hours ago 2

loading...

Kemenag menggelar kegiatan keagamaan serta menggencarkan gerakan sosial hingga ekoteologi dalam menyambut Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE/Tahun 2025. Foto/Ist

JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar kegiatan keagamaan serta menggencarkan gerakan sosial hingga ekoteologi dalam menyambut Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE/Tahun 2025. Kegiatan ini dilaksanakan selama sebulan, yakni mulai 11 April hingga 12 Mei 2025.

Ditjen Bimas Buddha Kemenag, Supriyadi mengatakan, sejumlah kegiatan tersebut juga sekaligus untuk melaksanakan Asta Program Prioritas Menteri Agama Nasaruddin Umar. Hari Raya Tri Suci Waisak tahun ini mengusung tema 'Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia'.

Baca juga: 38 Bhikkhu dari Bangkok Bakal Jalan Kaki ke Candi Borobudur di International Thudong 2025

"Kami melaksanakan kegiatan internalisasi Dhamma dengan nama Vesakha Sananda 2569 BE/Tahun 2025 di antaranya menggelar sebulan pendalaman Dhamma, ekoteologi hingga bakti sosial sejak tanggal 11 April 2025," kata Dirjen Bimas Buddha Supriyadi dalam keterangannya, dikutip Selasa (6/5/2025).

Supriyadi menjelaskan, kegiatan sebulan pendalaman Dhamma di antaranya berupa Pembacaan Paritta di Vihara, Cetiya dan Kampus, pembacaan Dhammapada, gerakan Vikala Bhojana, gerakan Atthasila di hari Uposatha, dan Dhamma Talk.

Untuk kegiatan ekoteologi, pihaknya telah melakukan penanaman pohon matoa atau pohon kesadaran dan Pohon Bodhi (ficus religiosa) dan Pohon Sala (shorea robusta). Penanaman pohon ini, ungkap Supriyadi, juga menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Nomor 182 Tahun 2025 tentang Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa.

Baca juga: Menag Minta Umat Buddha Tonjolkan Kesakralan saat Waisak 2025 di Candi Borobudur

"Selain penanaman pohon, kami juga menggencarkan gerakan eco enzyme dan pemilahan sampah, penanaman apotek hidup di lingkungan rumah ibadah dan kampus," jelasnya.

Sementara itu, untuk kegiatan sosial, lanjut Supriyadi, yaitu membersihkan rumah ibadah Agama Buddha hingga donor darah atau pengobatan gratis yang digelar secara serentak 30 April 2025.

Supriyadi menjelaskan, gerakan-gerakan tersebut dilakukan untuk memberikan pedoman pelaksanaan kegiatan keagamaan menyambut Hari Raya Tri Suci Waisak. Selain itu juga mendorong keterlibatan aktif seluruh komponen umat Buddha dalam memperkuat nilai-nilai Dhamma.

Harapannya, kata dia, gerakan ini bisa meningkatkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial umat Buddha. Selain itu juga mewujudkan semangat keberagamaan yang damai dan berwawasan lingkungan.

Diperkirakan, pada perayaan nanti akan dihadiri sekitar 100.000 umat. Untuk menjaga bangunan candi dan kekhusyukan dalam beribadah, khusus di Zona 1 Candi Borobudur nanti hanya dibatasi kurang lebih 5.000 orang.

(shf)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |