Dari Malioboro ke New York: Kisah Transformasi Batik Riyanti ke Panggung Dunia

3 hours ago 1

loading...

Dari sebuah toko batik di sudut Jalan Malioboro, Yogyakarta yang penuh sejarah, kini Batik Riyanti menapakkan kakinya di runway New York Fashion Week. Foto/Erfan Erlin

YOGYAKARTA - Dari sebuah toko batik di sudut Jalan Malioboro,Yogyakarta yang penuh sejarah, kini Batik Riyanti menapakkan kakinya di runway New York Fashion Week.

Sebuah lompatan yang tidak hanya membawa warisan budaya ke panggung global, tapi juga kisah inspiratif tentang adaptasi dan inovasi lintas generasi.

Baca juga: Pameran Batik dan Tekstil Indonesia Tampilkan Warisan Budaya di Potsdam Jerman

Batik Riyanti dirintis 18 tahun silam oleh Angelina Riyanti, seorang pengusaha batik yang berasal dari keluarga pebisnis retail di Yogyakarta.

Berbekal kecintaan pada budaya dan pengalaman panjang dalam dunia toko fisik, Angelina membuka gerai di kawasan strategis Malioboro, tempat lalu lintas wisatawan dan pecinta batik bertemu.

Estafet Generasi dan Inovasi Digital

Sang putra, Aditya Suryadinata, mengambil tongkat estafet usaha ini. Berbekal pendidikan teknik sipil di Bandung dan gelar magister dari London, Aditya membawa perspektif baru. Di luar negeri, ia melihat bagaimana belanja online menjadi kebiasaan. Ketika kembali ke Indonesia, ia pun terpikir meng-online-kan bisnis keluarga — ide yang sempat diragukan.

Baca juga: Pelajar dan Mahasiswa! Ini Pengertian Batik Secara Etimologis

Aditya memulai dari nol, yakni satu karyawan, satu komputer, dan promosi lewat Facebook. Saat itu, gaji karyawan Rp1 juta, sementara omzet bulanan hanya Rp700 ribu.

Namun perlahan, dengan hadirnya marketplace seperti Shopee dan perubahan perilaku belanja masyarakat, langkah digital Batik Riyanti mulai mendapat angin.

“Kami salah satu pionir batik yang masuk ke ranah online,” ujar Aditya.

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |