Sedih! Sepi Bak Kuburan, Toko Mebel di Klender Harus PHK Karyawan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pedagang mebel di Klender, Jakarta Timur mengeluhkan sepinya pembeli. Kondisi toko mebel di lokasi tersebut tak seramai dulu.

Ramainya lokasi ini mungkin terjadi pada 1990-an hingga 2015. Pada saat itu, ramainya toko mebel di Klender sempat membuat kemacetan di jalan sekitar tempat yang pernah menjadi sentra mebel terbesar di Jakarta.

Namun pada 2017, toko-toko mebel di lokasi tersebut mulai sepi. Bahkan sepinya toko mebel diperparah adanya gencaran toko online dan Covid-19 pada 2020.

Para pedagang mebel mengaku kini tak mendapatkan terlalu banyak pemasukan dari penjualan furnitur miliknya seperti dahulu. Padahal, pengeluaran untuk keperluan tokonya juga harus dipenuhi.

Selain digunakan untuk biaya hidup sehari-hari, mereka juga harus membayar kebutuhan lain-lain, seperti sewa toko atau membayar karyawan. Akibatnya, demi memangkas pengeluaran, beberapa toko harus mengurangi jumlah karyawan.

Latief, salah satu pedagang mebel, mengatakan pada waktu ramai-ramainya, ia sempat mempekerjakan karyawan sebanyak 6 orang. Namun kini, ia hanya mempekerjakan sebanyak tiga orang.

"Waktu pas masih ramai pejualannya, yang kerja ada 6 orang. Sekarang ya tinggal 3 orang," ungkap Latief kepada CNBC Indonesia, Senin (10/3/2025).

Terkait dengan langkah Latief yang masih bertahan meski penjualan sepi, pihaknya mengatakan bahwa setiap usaha pasti ada hasilnya.

"Keyakinan setiap usaha yang istiqomah, pasti ada hasilnya, saya yakin itu," tambahnya.

Adapun harapannya penjualan dapat kembali mengalami kenaikan setelah lebaran dan pasca banjir beberapa wilayah di Jabodetabek.

"Harapannya sih setelah Lebaran ramai lagi ya, karena biasanya kan banyak hajatan sehabis Lebaran," pungkasnya.

(chd/wur)