Senjata Baru China Bawa Petaka Besar, Pakar Warning Dampaknya

1 day ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Teknologi kecerdasan buatan (AI) DeepSeek menjadi senjata baru bagi pemerintah setempat untuk melancarkan aksi mata-mata. DeepSeek menjadi sorotan dunia karena mampu menghadirkan layanan AI canggih dengan biaya pengembangan relatif murah.

Hal ini juga memicu kekhawatiran bagi raksasa teknologi AS yang selama ini disebut-sebut mendominasi sektor AI. Bahkan, saham raksasa teknologi AS sempat anjlok dan menghapus nilai pasar senilai US$1 triliun pasca kemunculan model R1 Deepseek.

Model R1 DeepSeek baru 3 bulan muncul ke permukaan, tetapi langsung diimplementasikan di berbagai sektor di China. Banyak perusahaan teknologi China yang memanfaatkan model terbuka (open-source) tersebut dalam mengembangkan layanan AI masing-masing.

Terbaru, DeepSeek dilaporkan juga digunakan oleh pemerintah untuk melancarkan aksi mata-mata. Sebuah artikel di China Digital Times menunjukkan deklarasi beberapa pemerintah lokal yang menyebut manfaat DeepSeek dalam memonitor dan mengendalikan situasi secara online maupun offline.

Sebagai contoh, Kelompok Media Internet Provinsi Shandong menggunakan AI DeepSeek untuk mengawasi opini publik.

Dikutip dari TechDirt, Selasa (15/4/2025), berdasarkan laporan China Digital Times, organisasi media level provinsi tersebut mengindikasikan bahwa DeepSeek memudahkan proses penyaringan 'noise' dan lebih cepat mengidentifikasi potensi bahaya saat mengawasi topik-topik tertentu.

Selain itu, DeepSeek juga bisa secara otomatis menyusun rekomendasi strategis untuk respons opini publik berdasarkan analisa data. DeepSeek disebut lebih cerdas dalam memberikan masukan terkait cara menangani opini publik.

Banyak departemen propaganda lokal dan outlet media yang dibekingi pemerintah mengatakan DeepSeek bisa secara otomatis membuat rilis pers berdasarkan informasi real-time. Hal ini memudahkan jurnalis pemerintah untuk menyusun artikel secara cepat.

Sebuah artikel dari Valentin Weber di Journal of Democracy memprediksi evolusi upaya mata-mata pemerintah China akan mengintegrasikan model AI-generatif seberti DeepSeek ke infrastruktur pengintaian urban.

Weber juga memperingatkan kemunculan agen AI akan memudahkan pemerintah China dalam memperketat kontrol terhadap penduduk setempat.

"Partai Komunis China yang memiliki akses data ke perusahaan berbasis China bisa menggunakan DeepSeek untuk melakukan upaya intimidasi dan penegakkan hukum," kata Weber.

Ia memberikan contoh, agen AI bisa membuat pemerintah lebih gampang menghubungi aktivis pasca melakukan aksi unjuk rasa. Pemerintah bisa lebih mudah mengancam para aktivis yang melakukan demonstrasi.

Agen AI juga bisa ditugaskan untuk mewawancara oknum yang dicurigai pemerintah, serta menganalisa suara dan emosi sang oknum untuk memutuskan apakah ia bersalah atau tidak. Namun, tentu saja polisi manusia tetap harus mengonfirmasi keputusan dari agen AI tersebut.

Analis teknologi di firma Gavekal Dragonomics berbasis Beijing, Tilly Zang, mengatakan aspek kunci dari DeepSeek adalah penerapannya pada skenario sehari-hari di China.

"Pemerintah, perusahaan, dan investor China memiliki keyakinan bahwa peluang AI China terletak pada aplikasi AI itu sendiri. Artinya, layanan dibangun di atas AI, ketimbang semata-mata mencoba membuat model lebih besar untuk meningkatkan performa," kata dia, dikutip dari Rest of World.

Laporan Rest of World menyebut ada 5 sektor yang sudah mengimplementasikan produk-produk DeepSeek. Masing-masing adalah smartphone, mobil cerdas, perangkat rumah tangga berbasis IoT, layanan kesehatan, dan pemerintah.

Di sektor smartphone, Huawei menggunakan model R1 DeepSeek untuk meningkatkan asisten AI Xiaoyi. Beberapa pabrikan lain yang juga dilaporkan mengintegrasikan kemampuan R1 DeepSeek adalah Oppo, Honor, Vivo, dan Xiaomi.

Untuk otomotif, lebih dari 20 merek mobil otomatis China telah mengumumkan rencana untuk menyematkan model DeepSeek pada unit mobil mereka, menurut laporan media lokal.

Sementara itu, perusahaan perangkat rumah tangga Midea telah meluncurkan beberapa AC berbasis sistem AI DeepSeek.

Tak kalah heboh, di sektor layanan kesehatan, hampir 100 rumah sakit di China mengumumkan rencana untuk mengadopsi DeepSeek dalam operasional mereka, menurut laporan Economic Observer News.

Aplikasinya untuk mendukung diagnostik dan proses analisis perawatan, kontrol kualitas rekam jejak medis, hingga penelitian untuk penggunaan obat baru.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Nasib Lembaga Perlindungan Data Pribadi Belum Jelas, Efeknya?

Next Article Amerika Kebobolan, Petaka China Ternyata Separah Ini

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |