Sosok Ulama Besar RI Ternyata Punya Adik Kristen dan Jadi Pendeta di AS

2 days ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Setiap orang diberi kebebasan untuk memeluk agama dan melaksanakan ibadah menurut agamanya. Orang lain juga harus menghormati keputusan seseorang yang menganut agama tertentu.

Dari sini muncul sikap toleransi yang bisa menjaga kerukunan umat beragama. Salah satu sikap itu terlihat pada kisah kakak-adik, yakni Abdul Malik Karim Amrullah dan Abdul Wadud Karim Amrullah.

Abdul Malik dikenal sebagai tokoh Islam dan ulama besar Indonesia yang memiliki nama tenar Buya Hamka. Sementara Abdul Wadud Karim Amrullah alias Awka adalah adik Buya Hamka yang memeluk Kristen dan jadi pendeta di Amerika Serikat. 

Tumbuh Besar di Keluarga Muslim Taat

Hubungan antara Hamka dan Awka adalah seayah, tetapi berbeda ibu. Hamka lahir dari pasangan Karim Amrullah dan Sitti Shafiah. Sedangkan, Awka berasal dari rahim Sitti Hindun, istri ke-3 Karim Amrullah. 

Punya bapak seorang ulama besar membuat keduanya punya ilmu agama kuat sedari kecil. Keduanya diberi pendidikan di sekolah Islam, baik formal atau non-formal. Hanya saja, keduanya punya waktu pendidikan sangat berbeda sebab punya selisih usia 19 tahun.

Awka tercatat lebih dekat dengan sang Ayah dibanding Hamka yang sudah merantau dari rumah sejak kecil. Dalam otobiografi berjudul Sumatran Warrior: Mighty Man of Love and Courage (2016) Awka menceritakan, selalu ikut ayahnya berjuang demi kemerdekaan Indonesia dari Padang hingga ke Pulau Jawa. 

Awka pun melihat jelas ayahnya menghembuskan napas terakhir pada 2 Juni 1945. Setelah Karim Amrullah wafat, dia memutuskan pergi ke Amerika Serikat pada 1949 atau saat berusia 22 tahun. 

"Pada awal 1949, saya meninggalkan Indonesia dan bekerja di kapal yang mengitari dunia termasuk Amerika Serikat. Saya akhirnya menetap di San Francisco, AS, pada akhir 1950 dan bekerja paruh waktu di peternakan," ungkap Awka.

Pertemuan kembali pria kelahiran 1927 itu dengan Buya Hamka terjadi pada 1952. Ketika bertemu lagi usai 10 tahun berpisah, keduanya sudah jauh berbeda. Hamka sudah jadi penceramah, pengajar, dan tokoh Muslim ternama di Indonesia. Sementara Awka, sudah mengubah nama menjadi Willy Amrul. 

"Di San Francisco, berdiam adik saya yang telah hampir 10 tahun berpisah, yang berangkat ke luar negeri setelah ayah kami wafat. Dia adalah adikku, Abdul Wadud Karim Amrullah. Di Amerika dipakainya nama ala Barat, Willy Amrul," kenang Hamka dalam 4 Bulan di Amerika (1952).

Abang Ulama, Adik Pendeta

Pertemuan dengan Hamka membuat Awka tersenyum lebar sebab bisa mendapat pekerjaan tetap di Konsulat Jenderal RI San Francisco. Dari sini, dia aktif menyebarkan ajaran Islam di Islamic Center, Los Angeles dan ikut mendirikan Ikatan Masyarakat Indonesia di AS pada 1962.

Selama bekerja dan menyebarkan ajaran agama, Awka menikah dengan Vera Ellen George pada 1970 dan mempunyai tiga orang anak. Pernikahan itu membuat Awka sangat bahagia. Keluarga kecilnya pun dididik dengan ajaran Islam yang taat, begitu juga Vera yang mualaf.

Dalam otobiografi, Awka bercerita memberi Vera mukena, sajadah, dan perlengkapan salat guna menunjang iman Islam. Mereka pun sudah tinggal di Indonesia. Hanya saja, perubahan terjadi pada 1981. Vera ingin beralih menjadi umat Kristiani. Awka pun kaget dan marah. 

"Aku belum pernah mengalami hal ini sebelumnya ke Vera," ungkap Awka yang mengalami dilema besar. 

Alhasil, demi menjaga keutuhan rumah tangga, Awka ikut serta bersama Vera memeluk Kristen. Keduanya dan keluarga dibaptis di Kebayoran Baru. Pada 1983, mereka kembali ke AS dan Awka memantapkan diri menjadi pendeta di California.

Dari sini, umat Kristiani mengenalnya sebagai pendeta Willy Amrul. Saat Awka pindah agama, Hamka sudah sohor sebagai ulama besar Indonesia dan menjadi Ketua MUI pertama. Pemikirannya diperhitungkan banyak orang, termasuk bagaimana dia memberi fatwa haram Muslim mengucap Natal kepada umat Kristiani. 

Hanya saja, Hamka tak bisa mengomentari keputusan sang adik karena sudah lebih dulu wafat pada 1981, sebelum Awka pindah agama. Kiprah Awka sebagai pendeta terus berlanjut di AS dan Indonesia. Tercatat dia pernah menyebarkan agama Kristen di Sumatera Barat pada 1996. Namun, penyebaran itu sebentar dan dia memutuskan kembali ke AS hingga wafat pada 2012 silam. 


(mfa/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Lirik Prospek Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal Go Global

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |