Sritex Dikabarkan Akan Diselamatkan BUMN, Bos BNI Buka Suara

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) atau BNI sebagai salah satu kreditur PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) mengapresiasi kabar penyelamatan perusahaan tekstil raksasa tersebut oleh salah satu perusahaan pelat merah.

Seperti diketahui, Sritex sendiri memiliki utang di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menjadi satu-satunya kreditur pelat merah, dengan kredit sebesar US$23,807,151 atau sekitar Rp374.809.072.126.

"Gini, kalau ada (penyelamatan untuk) jadi lebih baik kan bagus, dari yang udah mati terus hidup, bagus," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar saat ditemui di menara Danareksa, Senin (10/3).

Royke menyambut baik rencana tersebut. Meskipun Ia sendiri telah mendengar kabar penyelamatan Sritex oleh perusahaan BUMN, namun masih enggan mengungkap lebih jauh perihal tersebut.

"Saya sih nunggu aja sebagai kreditur kita nunggu aja," sebutnya.

Sebelumnya, Royke berharap melalui kerja sama yang baik antar semua pihak akan dapat mendukung keberlanjutan usaha Sritex, termasuk industri tekstil pada umumnya. BNI juga sudah membentuk level pencadangan yang cukup untuk mengantisipasi risiko kredit Sritex.

Sebagai informasi, Setelah putusan pengadilan yang menyatakan Sritex pailit, kini kendali atas perusahaan ada di tangan kurator. Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN.Niaga Smg menunjuk Denny Ardiansyah, S.H., M.H., Nur Hidayat, S.H., Fajar Romy Gumilar, S.H., dan Nurma Candra Yani Sadikin, S.H., M.H., sebagai kurator.

Tim Kurator akan menangani PT Sri Rejeki Isman, Tbk. PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya.

Tim Kurator PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) membuka opsi untuk penyelamatan pekerja eks Sritex yang terkena PHK dampak putusan pailit Pengadilan. Nantinya opsi penyelamatan itu berupa penyewaan aset Sritex dari investor.

"Kami dari tim kurator telah membuka opsi untuk penyewaan alat berat," kata salah satu Tim Kurator Sritex Nurma Sadiqin, saat memberikan pernyataan pers, di Kantor Presiden, Senin (3/3/2025).

Menurutnya langkah ini dilakukan untuk menjaga nilai aset Sritex yang akan dilelang tidak turun nilainya. Sehingga pabrik bisa beroperasi dan menyerap tenaga kerja eks PHK Sritex.

Lebih lanjut menurut Nurma sudah ada investor yang berminat dan menghubungi kurator. Meski ia belum bisa membeberkan investor yang dimaksud. Namun, ia memastikan bahwa dalam dua minggu mendatang, investor yang akan mengambil alih Sritex itu akan diputuskan dalam dua minggu mendatang.

"Kita sudah dalam proses komunikasi yang mana dalam dua minggu ini kurator akan memutuskan siapa investor yang akan menyewa terhadap aset Sritex, yang mana ini akan menyerap tenaga kerja yang mana juga ini bisa karyawan yang terkena PHK dapat di hire kembali oleh penyewa baru," bebernya.

Saat ditanya apakah investor baru ini akan berasal dari perusahaan BUMN, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi juga belum mengetahui hal ini. Namun pada rapat tersebut, hadir Menteri BUMN Erick Thohir.

"Belum tahu terkait investornya, yang pasti teman kurator sampaikan ada investor berminat jadi skemanya ini akan disewa secara paralel kemudian karyawan PT Sritex akan didata kembali untuk nantinya akan bekerja kembali," timpal Prasetyo Hadi.


(Romys Binekasri/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Geber Transaksi Digital, Bankir Beberkan Fitur Unggulan Bank!

Next Article Punya Piutang Rp 374 M di Sritex, BNI (BBNI) Bakal Tempuh Jalan Ini

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |