Taktik China Jajah Amerika Usai Dihantam Tarif Trump Gila-gilaan

18 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Donald Trump mengancam kelangsungan bisnis raksasa e-commerce China, Temu dan Shein. Pertama, Trump menetapkan tarif resiprokan untuk barang-barang impor China sebesar 145%.

Selanjutnya, Trump juga menghapus kebijakan 'de minimis' yang membebaskan tarif impor untuk barang-barang di bawah US$800. Kebijakan de minimis selama ini menguntungkan Shein dan Temu untuk menjaga harga barang tetap murah.

Dengan kebijakan tarif dan penghapusan de minimis, Temu dan Shein dikhawatirkan kesulitan menjual barang dengan harga terjangkau. Padahal, selama ini bisnis mereka moncer karena menawarkan barang dengan harga miring.

Kendati demikian, beberapa pakar rantai pasokan mengatakan kebijakan Trump tak akan membunuh eksistensi Temu dan Shein di AS. Pasalnya, perusahaan China dikenal memiliki kemampuan beradaptasi yang baik di tengah terpaan bertubi-tubi dari AS.

"Jangan remehkan mereka [Temu dan Shein]. Aplikasi e-commerce China semacam ini sangat cekatan dan tangkas. Mereka memiliki rencana darurat dan telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menanggung tarif dari perspektif margin," kata Deborah Weinswig, CEO dan pendiri Coresight Research, dikutip dari CNBC International, Rabu (7/5/2025).

Lebih lanjut, Weinswig mengatakan Temu dan Shein masih memiliki strategi untuk 'menjajah' pasar e-commerce AS. Bahkan, daya kompetisinya bisa lebih tinggi dalam melawan raksasa e-commerce asal AS.

Senada dengan itu, CEO firma konsultan e-commerce pdPlus, Scott Miller, mengatakan Shein dan Temu akan tetap melanjutkan bisnisnya di AS dengan mengandalkan para pedagang lokal. Dengan begitu, mereka bisa menghindari 'hukuman' tarif tinggi.

"Banyak penjual saat ini di Temu dan Shein berlokasi di China atau negara-negara di dekatnya, tetapi tidak semuanya. Perusahaan-perusahaan lokal AS telah bergabung dengan platform ini dengan kecepatan yang makin tinggi. Beberapa klien kami telah bergabung atau memulai proses pendaftaran hanya dalam beberapa bulan terakhir," ia menjelaskan.

Meski margin untuk menjual barang dagangan dari AS akan lebih rendah ketimbang mengirim langsung dari China, Temu dan Shein tetap dapat bersaing, menurut Miller.

Dalam kasus Temu, para pedagang disebut lebih tertarik dengan fee yang rendah untuk platform. Selain itu, sistem bantuan yang ditawarkan Temu untuk pedagang dalam menjajakan barang dinilai lebih baik daripada yang ditawarkan Amazon asal AS.

Dalam beberapa hari terakhir, Temu yang dimiliki PDD Holdings sudah mulai gencar menawarkan barang-barang dari gudang AS untuk konsumen AS.

Pakar menyebut banyak barang-barang tersebut yang memang memiliki bahan mentah dari China, tetapi dikirim dalam jumlah besar ke gudang-gudang AS.

Sementara itu, Shein mulai melakukan diversifikasi rantai pasokan dengan membangun operasi manufaktur di negara-negara luar China. Misalnya Turki, Meksiko, Brasil, dan dilaporkan juga Vietnam.

Perusahaan kemungkinan masih akan mengirim barang langsung dari China dan bisa jadi akan mengambil margin tipis karena tarif.

"Satu hal yang sangat baik dilakukan perusahaan China adalah strategi operasi yang mengandalkan margin tipis tetapi berdaya saing tinggi. Mereka akan mencari berbagai cara untuk bertahan," kata profesor manajemen rantai pasokan di Miamy University, Henry Jin.

Terlepas dari kemampuan beradaptasi dan bersaing dengan sengit, tak bisa dibantah tarif Trump memang berdampak pada Temu dan Shein. Sejak pertengahan April lalu, harga-harga barang di Shein terpantau sudah naik sekitar 5-50%.

Temu juga sudah mulai menyesuaikan harga untuk barang-barang yang dikirim langsung dari China. Namun, Temu menegaskan harga jual untuk konsumen AS tak berubah karena platform bertransisi untuk bermitra dengan pedagang lokal.

Hal lain yang menjadi kunci sukses Temu dan Shein adalah antarmuka platform yang menggunakan berbagai strategi untuk menjaga ketertarikan pengguna. Misalnya dengan memberikan notifikasi berkala di HP, algoritma rekomendasi produk yang relevan, hingga menonjolkan tampilan barang-barang diskon serta flash sale.

Pada pekan ini, Temu menawarkan program 'mega savings extravaganza' yang berisi barang-barang lebih terjangkau untuk konsumen AS. Beberapa produk yang laris manis terjual adalah perhiasan dan alas matras murah. Belum jelas apakah barang-barang diskon itu merupakan timbunan inventaris sebelum tarif berlaku.

Selain itu, aplikasi asal China juga kerap menampilkan 'mini-game' dengan imbalan kupon atau cara lain agar konsumen bisa mengumpulkan penghargaan tertentu. Hal ini menjadi strategi untuk mendorong konsumen membeli lebih banyak barang.

Pakar menggarisbawahi kehebatan Shein dan Temi dalam strategi pemasaran, termasuk lewat livestreaming dan promosi media sosial.

Menurut Weinswig, pengecer Amerika gagal mengenali ancaman dari Temu dan Shein, serta menyesuaikan rantai pasokan dan model harga mereka.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: China Tembak Laser Siang Bolong ke Arah Bulan, Bikin NASA Kagum

Next Article Jual Barang Murah, Ini Alasan Ecommerce China Bisa Untung

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |