Tarif Trump Bikin Banyak Negara Makin Semangat Gabung BRICS

20 hours ago 5

loading...

Kebijakan tarif Trump dinilai ikut mendorong banyak negara semakin tertarik bergabung dalam aliansi BRICS. FOTO/Ilustrasi

JAKARTA - Ekspansi BRICS diyakini akan menjadi topik utama diskusi dalam KTT ke-17 yang dijadwalkan diselenggarakan pada 7 dan 8 Juli di Rio De Janeiro, Brasil . Pasalnya, jumlah negara yang menyatakan minat untuk bergabung dengan aliansi tersebut semakin bertambah pada tahun 2025 ini.

Dalam KTT di Brasil nanti, Blok yang beranggotakan 10 negara tersebut akan memutuskan masa depan aliansi, dan semua keputusan akan didasarkan pada konsensus. Minat negara-negara untuk bergabung dengan BRICS semakin tinggi dipicu sikap Amerika Serikat (AS) yang selain kerap mengenakan sanksi sepihak, juga baru-baru ini mengejutkan negara-negara mitra dagangnya dengan kebijakan tarif jumbo yang diberlakukan Presiden Trump.

Ekspansi BRICS pada 2025 diyakini akan semakin mempercepat dedolarisasi karena semakin banyak negara yang berupaya mengakhiri ketergantungan pada dolar AS. Tercatat, Vietnam menjadi negara ke-44 tahun ini yang telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan BRICS. Dalam kebijakan tarif terbarunya yang diumumkan Trump, AS menampar Vietnamdengan tarif resiprokal sebesar 46%.

"Vietnam secara konsisten menjalankan kebijakan luar negerinya yang independen, mandiri, dan multilateralisasi serta diversifikasi hubungan internasional, dan menjadi teman tepercaya serta anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam tentang minat negara tersebut untuk menjadi bagian dari perluasan BRICS pada tahun 2025, seperti dikutip dari WatcherGuru, Jumat (18/4/2025).

Sementara itu, Presiden China Xi Jinping dalam lawatannya ke negara-negara Asia Tenggara, yang salah satunya mengunjungi Vietnam dengan tegas mengajak negara itu untuk memperkuat kerja sama. Dalam pertemuan di Hanoi, Xi mengajak Vietnam bekerja sama lebih erat dengan China untuk menjaga stabilitas sistem perdagangan global, industri, dan rantai pasok. Xi menjanjikan bahwapasar raksasa China selalu terbuka untuk Vietnam dan menegaskan bahwa China dan Vietnam harus memperkuat fokus strategis dan bersama-sama menentang perundungan unilateral.

Terkait ekspansi BRICS pada 2025, diketahui sebanyak 44 negara telah menyatakan ketertarikannya untuk bergabung. Dari jumlah itu, sebanyak 23 negara telah mengajukan permohonan secara resmi, sementara 21 negara secara informal menyatakan minat untuk bergabung. Perluasan BRICS diyakini akan membuatlebih banyak negara akan bergabung dalam gerakan dedolarisasi.

Sementara itu, di tengah panasnya perang tarif dengan Amerika, China disinyalir terus melakkan dedolarisasi denganmembuang miliaran dolar dan obligasi pemerintah AS.Data terbaru menunjukkan bahwa China telah membuang dolar AS dan obligasi pemerintah senilai USD22,7 miliar dan secara konsisten mengurangi kepemilikannya. Pemerintah China perlahan namun pasti menyingkirkan semua utang AS dan tetap terbebas dari fluktuasi pasar yang berasal dari ekonomi Amerika.

(fjo)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |