Terkuak! Mari Elka Ungkap Alasan Pasar Saham RI Sempat Ambruk

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu buka suara mengenai penyebab anjloknya pasar saham RI, Selasa (18/3/2025). Menurutnya ini lebih disebabkan pada persepsi pasar.

"Saya rasa kita lihat fundamental ekonomi secara umum relatif stabil. Tetapi memang ada kekhawatiran-kekhawatiran yang muncul di pasar," kata Mari Elka kepada wartawan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (19/3/2025).

Kekhawatiran itu berkaitan dengan adanya potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi, nilai impor yang turun, juga tingkat deposito di perbankan yang menurun, dan beberapa indikator lain.

"Jadi ada kekhawatiran mengenai turunnya pertumbuhan," Sebutnya.

Sehingga DEN merekomendasikan kepada pemerintah untuk menjaga pertumbuhan. Termasuk dengan realokasi anggaran yang dilakukan harus mendorong ekonomi, sehingga belanja pemerintah bisa menjadi pendorong pertumbuhan.

Kemudian Mari Elka juga melihat adanya kekhawatiran dari pasar karena penerimaan pajak turun, serta fiscal discipline. Menurutnya Presiden perlu mengulang komitmen pemerintah untuk menjaga keuangan yang sehat di pemerintahan.

"Tapi saya rasa Presiden sudah berulang kali menegaskan komitmen beliau untuk menjaga fiscal discipline. Jadi ini perlu diulang pada kali ini," katanya.

Berlanjut terkait dengan tata kelola BUMN. Seperti adanya Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara harus dijalankan oleh orang-orang yang prodesional, dan menerapkan transparansi serta tata kelola yang tepat.

Selain itu, mantan Direktur Bank Dunia ini juga menampik bahwa penurunan IHSG kemarin disebabkan kebijakan pemerintah yang tidak berpihak ke pasar atau pro pasar. Menurutnya ini hanya sebatas persepsi dan ketidakjelasan sehingga menyebabkan ketidakpastian.

"Saya rasa bukan tidak propasar ya. Tapi lebih kepada persepsi mereka bahwa ada ketidakjelasan yang mereka anggap menyebabkan ketidakpastian. Jadi maka itu sebetulnya ini buat kami ini lebih banyak bagaimana kita bisa menjelaskan dengan lebih baik beberapa hal yang menjadi concern mereka," kata Mari Elka.

(pgr/pgr)