loading...
AS akan membangun sistem perisai rudal canggih yang melibatkan lebih dari 1.000 satelit. Namanya Golden Dome. Foto/Mail Online via X
WASHINGTON - Presiden Donald Trump sedang membangun perisai pertahanan rudal Golden Dome (Kubah Emas). Ini adalah proyek rahasia senilai ratusan miliar dolar, yang akan memayungi seluruh wilayah Amerika Serikat (AS) dari ancaman musuh.
Struktur pertahanan canggih tersebut dapat beroperasi paling cepat pada tahun 2026, dengan perusahaan SpaceX milik Elon Musk bermitra dengan pembuat perangkat lunak Palantir dan pembuat pesawat nirawak Anduril untuk membangun bagian-bagian penting Golden Dome, kata enam sumber kepada Reuters, Jumat (18/4/2025).
Keterlibatan integral SpaceX dalam proyek tersebut—yang diperkirakan menelan biaya dari Elon Musk sebesar USD10 miliar— akan mencakup pembangunan dan peluncuran lebih dari 1.000 satelit di seluruh dunia untuk mendeteksi rudal dan melacak pergerakannya.
Armada perintis lainnya yang terdiri dari sekitar 200 satelit serang yang dipersenjatai dengan rudal presisi atau laser kemudian akan menjatuhkan rudal musuh yang mengancam, menurut para sumber.
Proses pengambilan keputusan masih dalam tahap awal, dan siapa yang dipilih untuk mengerjakan elemen tertentu dapat berubah— tetapi Pentagon mengatakan bahwa bagian-bagian dari Golden Dome dapat beroperasi mulai tahun depan, dengan bagian-bagian lain dikirimkan pada tahun 2030.
Sistem perlindungan tersebut dipesan oleh Trump selama minggu pertamanya menjabat, dan jika berhasil, akan menandai pertama kalinya AS menempatkan senjata di luar angkasa yang dimaksudkan untuk menghancurkan rudal berbasis darat dalam hitungan detik setelah peluncuran.
Trump memperingatkan bahwa serangan rudal adalah ancaman paling dahsyat yang dihadapi Amerika Serikat, yang menyoroti perlunya mekanisme pertahanan orbital yang revolusioner.
Ketiga perusahaan yang dipilih untuk proyek Golden Dome didirikan oleh pengusaha yang telah menjadi pendukung Trump, dengan Musk juga menjabat sebagai penasihat khusus presiden sebagai kepala DOGE (Departemen Efisiensi Pemerintah).
Pejabat Departemen Pertahanan akan segera memberi pengarahan kepada presiden mengenai tiga opsi yang dapat dipilihnya, menurut laporan NBC News.