Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar aset kripto kembali berada di bawah tekanan berat pada perdagangan Kamis (20/11/2025). Sentimen risk-off melanda pasar global pasca rilis risalah Federal Open Market Committee (FOMC) tadi malam.
Kombinasi antara kebijakan moneter yang ketat dan psikologi pasar yang rapuh membuat mayoritas aset kripto utama memerah.
Indeks Ketakutan dan Keserakahan Kripto (Crypto Fear & Greed Index) hari ini terperosok ke angka 15, level yang dikategorikan sebagai "Extreme Fear".Ini menandakan investor sedang dalam mode panik dan menghindari aset berisiko tinggi.
Efek Risalah The Fed: Sinyal 'Hawkish' Pukul Altcoin
Pemicu utama koreksi hari ini adalah respons pasar terhadap risalah The Fed. Dokumen tersebut mengindikasikan bahwa para pejabat bank sentral AS masih melihat risiko inflasi yang "lengket", sehingga opsi untuk menahan suku bunga tinggi (higher for longer) atau memperlambat laju pemangkasan suku bunga masih sangat terbuka.
Kabar ini menjadi "pil pahit" bagi pasar altcoin. Ethereum (ETH) terkoreksi -1,95% ke $3.042,59, sementara XRP (XRP) dan BNB (BNB) masing-masing merosot -3,61% dan -2,84%. Dogecoin (DOGE) yang sangat sensitif terhadap likuiditas juga tergelincir -3,08%.
Di tengah badai ini, Bitcoin (BTC) menunjukkan peran defensifnya. Meskipun tidak menguat signifikan, BTC relatif stagnan dengan kenaikan tipis +0,13% di level $92.495,93. Dalam kondisi "Extreme Fear", investor cenderung membuang altcoin dan memarkirkan dananya di Bitcoin atau stablecoin, alih-alih keluar sepenuhnya dari pasar.
Anomali Zcash: 'Flight to Privacy' di Tengah Ketakutan?
Namun, fenomena paling mencolok hari ini bukanlah jatuhnya pasar, melainkan ledakan harga Zcash (ZEC). Aset kripto berbasis privasi (privacy coin) ini bergerak liar melawan arus.
Data menunjukkan ZEC terbang +12,26% dalam 24 jam dan mencatatkan kenaikan fantastis +33,64% dalam sepekan, diperdagangkan di $680,06. Kenaikan ini sangat kontras dengan pasar yang sedang berdarah-darah.
Ada dua kemungkinan penyebab anomali ini. Pertama, spekulasi teknikal di mana trader mencari aset yang oversold namun memiliki fundamental unik. Kedua, dan yang lebih mungkin, adalah narasi "Flight to Privacy".
Di tengah ketidakpastian regulasi dan ketakutan makroekonomi, sebagian investor beralih ke aset yang menawarkan anonimitas transaksi sebagai bentuk lindung nilai (hedge) terhadap pengawasan sistem keuangan tradisional yang makin ketat.
Hyperliquid (HYPE) Bertahan Hijau
Selain Zcash, Hyperliquid (HYPE) juga menjadi satu dari sedikit aset yang bertahan di zona hijau dengan kenaikan tipis +0,98%. Bersama Zcash, HYPE membuktikan bahwa dalam kondisi pasar seburuk apa pun, selalu ada sektor atau narasi spesifik yang tetap diminati investor (smart money).
Secara keseluruhan, pasar saat ini sedang menunggu katalis baru. Dengan Fear Index di angka 15, pasar berada di titik jenuh jual (oversold), namun tanpa sinyal dovish dari The Fed, pemulihan (rebound) yang berkelanjutan mungkin masih sulit terjadi dalam waktu dekat.
Apalagi ditopang dengan adanya teori 4 year cycle, di mana pada saat ini berdasarkan teori tersebut kita sudah melewati titik puncaknya pada bulan Oktober kemarin dan bersiap untuk menuju bear market. Walaupun return dari pasar kripto belum berada pada level beberapa cycle sebelumnya.
Namun ada secercah sinyal baik di mana The Fed telah sepakat untuk menghentikan pengurangan balance sheet pada Desember mendatang. Hal ini menjadikan nilai positif dari keadaan market seperti ini.
-
CNBC INDONESIA RESEARCH
(gls/gls)

3 hours ago
16

















































