Kemensos | CNN Indonesia
Senin, 17 Mar 2025 19:37 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Tahap ground checking atau uji petik Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) diumumkan sudah mencapai 25 persen. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berharap, proses bisa dipercepat usai Lebaran 2025.
Gus Ipul mengakui, ada beberapa kendala dalam prose ground checking, antara lain akses medan menuju lokasi warga yang cukup sulit.
"Ya di medannya itu kan ada yang harus pakai perahu. Ya enggak semua seperti Jakarta kan gitu," kata Gus Ipul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya menargetkan, uji petik bisa rampung sebelum Mei. Sebab, DTSEN akan menjadi acuan bagi penyaluran bantuan sosial triwulan kedua pada Mei 2025.
"Itu akan kita jadikan pedoman nanti," katanya.
Merespons hasil 25 persen dari uji petik DTSEN, Gus Ipul menilai bahwa sebagian besar hasilnya cocok dengan data. Dia mengakui, datanya memang dinamis sekali.
"Memang ini dalam suasana puasa, jadi ada istilahnya itu ada sedikit kelambatanlah," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPS, Amalia Adninggar Widyasanti mengatakan uji petik dilakukan dalam rangka pemutakhiran DTSEN. Ia memastikan pemutakhiran ini akan terus dilakukan tiap tiga bulan sekali, menyesuaikan dengan perubahan dinamika yang tinggi sekali.
Amalia menambahkan, lewat DTSEN nantinya penduduk akan diperingkatkan berdasarkan desil.
"Jadi namanya desil itu 10 persen, desil 2, 20 persen, desil 3, 30 persen. Jadi, caranya itu nanti penduduk itu diperingkatkan dari yang paling bawah sampai paling atas berdasarkan 10 persen, 20 persen, 30 persen," pungkasnya.
(rea/rir)