Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 2, Anwar Hafid dan Reny Lamadjido, semakin menunjukkan keunggulannya dalam debat perdana Pilgub Sulteng. Duet BERANI (Bersama Anwar-Reny) menegaskan bahwa pendidikan adalah sektor penting yang harus dibenahi demi masa depan generasi muda di Sulawesi Tengah.
Pengamat Politik Citra Institute, Efriza mengatakan, Anwar Hafid dalam pemaparannya terlihat jelas memiliki keinginan yang sangat baik untuk pendidikan. Apa yang disampaikan menandakan bahwa bukan taraf sekolahnya yang dinaikkan tetapi kualitasnya ditingkatkan.
“Anwar Hafid ternyata punya keinginan baik dan konkrit bahwa bukan statusnya sekolah internasional tetapi kualifikasinya,” kata Efriza, Kamis (17/10/2024).
Pernyataan Efriza ini sehubungan dengan program yang digagas oleh Anwar Hafid dan Reny Lamadjido yakni Berani Cerdas. Dalam program tersebut, Anwar-Reny ingin menghadirkan pendidikan tanpa biaya dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
Program Berani Cerdas ini memuat inisiatif Anak Miskin Bisa Sekolah (NAMBASO), yang membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu melanjutkan sekolah tanpa biaya. Inisiatif ini dilakukan semata hanya untuk meningkatkan daya saing generasi muda Sulawesi Tengah.
Program pro rakyat yang diinisiasi oleh Anwar Hafid ini sejalan dengan banyaknya anak-anak di Sulteng yang putus sekolah. Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng mencatat, pada tahun 2023, ada 4.509 anak putus sekolah, jumlah ini didominasi oleh tamatan SMA dan SMK.
Melalui program ini, Efriza mengatakan, bahwa Anwar-Reny memiliki komitmen yang sangat kuat meningkatkan mutu sekolah. Hanya dengan pendidikan era kemajuan Sulawesi Tengah akan terwujud segera.
“Pasangan ini memang punya keinginan untuk menghasilkan kualitas mutu dari sekolah,” tegas Efriza.
Masih dalam program Berani Cerdas, khusus bagi para tenaga pendidik, Anwar-Reny akan memberikan beasiswa tersendiri agar para guru bisa melanjutkan studi di dalam maupun luar negeri. Satu hal, para guru menjadi elemen penting dalam pendidikan, oleh karenanya, Anwar Hafid akan memfasilitasi penuh pengembangan para tenaga pendidik.
Cerita Kesuksesan Anwar
Calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng). nomor urut 2, Anwar Hafid, terus mendapatkan dukungan luas dari masyarakat Sulawesi Tengah berkat rekam jejaknya yang penuh inovasi dan prestasi. Salah satu pendukungnya, pedagang mikro asal Lero, Kabupaten Donggala, Khairul Salam, mengungkapkan kekagumannya terhadap program-program yang telah diterapkan oleh Anwar Hafid selama menjabat di Morowali.
Khairul mengaku mendengar cerita kesuksesan Anwar Hafid ketika memimpin Morowali. Selama satu dekade, Anwar Hafid membuat beragam inovasi, dua diantaranya yakni menggratiskan biaya pendidikan dan kesehatan.
“Saya mendengar cerita kesuksesan beliau di Morowali, semua gratis jadi saya ingin juga seperti itu,” kata Khairul, Senin (14/10/2024).
Cerita kesuksesan Anwar Hafid sebagaimana diungkap Khairul benar-benar terjadi. Dua program biaya pendidikan dan kesehatan gratis tuntas dilakukan Anwar Hafid untuk tanah kelahirannya itu.
Berkat dua kebijakan pro rakyat ini, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng mencatat, indeks pembangunan manusia (IPM) Morowali meningkat dari 69,33 persen pada 2007, menjadi 71,14 persen pada 2018. Peningkatan IPM sehubungan dengan kebijakan kesehatan gratis, tanpa terkecuali rakyat bisa mendapatkan hak dasar kehidupan mereka.
Program Kesehatan Gratis
Program kesehatan gratis juga mengangkat angka harapan hidup di Morowali, sebagaimana dihimpun oleh BPS Sulteng, angka ini meningkat dari 65,22 tahun di 2007, menjadi 68,22 pada 2018. Meningkatnya berbagai indeks strategis menandakan keamanahan Anwar Hafid dalam memimpin.
Data Pemkab Morowali juga membuktikan, daya beli masyarakat Morowali mencapai puncak tertinggi pada tahun 2015 sebesar Rp10.245.000. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Morowali mencatat penurunan angka kemiskinan yang signifikan. Pada tahun 2008, tingkat kemiskinan tercatat sebesar 28,27 persen, dan pada tahun 2014 turun menjadi 14,47 persen, menunjukkan penurunan sebesar 13,47 persen.
Berdasar rekam jejak keberhasilan ini, Kharul dengan tegas menyatakan dirinya berada pada bagian kubu BERANI (Bersama Anwar-Reny). Tujuannya hanya satu, Khairul menginginkan Sulteng diubah Anwar Hafid menjadi sejahtera seperti Morowali.
“Saya menyatakan diri mendukung mati-matian Bapak Anwar Hafid dan Ibu Reny Lamadjido,” tegas Khairul.