Waspada Perang Asia! Korut Tembakkan Rudal Balistik, AS-Korsel Siaga

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan di Semenanjung Korea kembali meningkat setelah Korea Utara menembakkan sejumlah rudal balistik pada Senin (10/3/2025), bertepatan dengan dimulainya latihan militer besar-besaran antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) yang diberi nama "Freedom Shield 2025".

Militer Korea Selatan melaporkan bahwa peluncuran rudal terjadi sekitar pukul 13:50 waktu setempat dari Provinsi Hwanghae ke arah Laut Barat, atau yang juga dikenal sebagai Laut Kuning.

"Militer kami telah mendeteksi sekitar pukul 13:50 beberapa rudal balistik tak dikenal yang ditembakkan dari Provinsi Hwanghae ke Laut Barat," kata Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan dalam pernyataannya, dilansir AFP.

"Kami akan meningkatkan pengawasan dan mempertahankan kesiapan penuh dalam kerja sama erat dengan Amerika Serikat."

Adapun latihan "Freedom Shield 2025" yang dimulai pada hari Senin dijadwalkan berlangsung hingga 20 Maret dan melibatkan latihan berbasis langsung, virtual, serta di lapangan.

Amerika Serikat menempatkan puluhan ribu tentaranya di Korea Selatan, dan latihan militer bersama antara kedua negara tersebut secara rutin digelar dengan dalih untuk mempertahankan pertahanan.

Namun, latihan ini selalu memicu kemarahan Korea Utara yang menganggapnya sebagai persiapan untuk invasi.

Menanggapi dimulainya latihan militer gabungan tersebut, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengecamnya sebagai tindakan provokatif yang berisiko memicu perang.

"Ini adalah tindakan provokatif yang sangat berbahaya, yang dapat memicu konflik fisik di antara kedua belah pihak hanya dengan satu tembakan yang tidak disengaja," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Korea Utara yang dikutip KCNA.

Ancaman Perang

Ketegangan makin meningkat setelah Korea Selatan mengalami insiden yang melibatkan militer mereka sendiri. Pada 6 Maret lalu, dua jet tempur Angkatan Udara Korea Selatan secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom ke sebuah desa saat latihan gabungan dengan pasukan AS.

Akibatnya, 31 orang, baik dari kalangan sipil maupun militer, mengalami luka-luka dalam insiden tersebut, yang menurut militer Korea Selatan disebabkan oleh kesalahan teknis. Insiden ini memicu kekhawatiran mengenai keamanan latihan militer skala besar yang terus berulang setiap tahunnya.

Hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara berada dalam titik terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Pyongyang terus melakukan serangkaian uji coba rudal balistik yang melanggar sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sejak 2024, Korea Utara semakin agresif dalam memperkuat militernya dan meningkatkan provokasi terhadap negara-negara sekutu Amerika Serikat di kawasan Asia Timur.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jet Tempur Korsel Jatuhkan Bom di Dekat Perbatasan Korut

Next Article Panas! Balon Sampah Korut "Meledak" di Kantor Presiden Korsel

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |