Alasan Menaker Sebut Magang Hub Solusi Jitu Buat Fresh Graduate

4 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus mendorong Program Magang Hub sebagai jawaban atas tantangan kesiapan kerja lulusan baru perguruan tinggi. Selama ini masih ada jurang antara dunia pendidikan dan dunia profesional yang membuat lulusan kerap gagap saat masuk ke industri.

Karena itu, program ini dirancang agar peserta tidak hanya belajar teori, tetapi langsung terjun menghadapi realitas kerja.

"Jadi solusi kepada para lulusan perguruan tinggi agar mereka lebih siap untuk bekerja. Selama enam bulan, peserta mendapatkan kesempatan mengenal dunia kerja dan budaya kerja profesional. Mereka juga menghadapi permasalahan nyata di lapangan, tidak hanya teori atau praktik sederhana seperti di kampus," kata Menaker Yassierli dalam Profit CNBC Indonesia, Jumat (5/12/2025).

Lebih jauh, pemerintah juga menyoroti persoalan klasik yang selama ini menghantui dunia ketenagakerjaan, yaitu belum kuatnya keterkaitan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri. Kurikulum yang tidak selalu sejalan dengan kebutuhan pasar membuat banyak lulusan harus belajar ulang saat sudah bekerja. Program magang ini diproyeksikan menjadi jembatan yang mempercepat proses penyesuaian tersebut. Bahkan, hasil akhirnya tidak hanya ditargetkan untuk pasar kerja dalam negeri.

"Program ini dinilai mampu menjawab persoalan link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Setelah enam bulan, peserta diharapkan lebih siap, baik untuk direkrut di perusahaan tempat magang, melanjutkan ke perusahaan lain yang lebih bonafide, bahkan bekerja di luar negeri. Program ini juga diyakini berpotensi menjadi contoh bagi negara lain."

Di tengah kondisi pasar kerja yang semakin ketat, program magang nasional juga dinilai sebagai peluang strategis bagi lulusan baru yang kerap terkendala pengalaman kerja. Banyak perusahaan mensyaratkan pengalaman, sementara lulusan baru belum memiliki portofolio yang memadai.

"Program magang nasional dinilai sangat menarik karena mampu menjawab tantangan sulitnya lulusan baru mendapatkan pekerjaan. Melalui program ini, pemerintah hadir memberikan solusi nyata agar generasi muda bisa memperoleh pengalaman dunia kerja secara langsung," ujarnya.

Agar pelaksanaan program tetap terkontrol dan akuntabel, Kemnaker juga menyiapkan sistem pengawasan berbasis digital. Seluruh aktivitas peserta selama magang dipantau secara berkala melalui platform khusus. Dengan mekanisme ini, pemerintah ingin memastikan peserta benar-benar belajar dan tidak sekadar menjadi tenaga kerja tambahan tanpa pembelajaran. Selain itu, sistem ini juga menjadi bagian dari tata kelola pencairan hak peserta.

"Monitoring dan evaluasi dilakukan secara rutin melalui platform Monev Magang. Setiap peserta diwajibkan mengisi logbook harian yang berisi aktivitas dan pembelajaran mereka. Logbook tersebut dievaluasi dan diverifikasi oleh mentor, serta menjadi syarat administratif pencairan uang saku," ujar Yassierli.

Peran mentor pun menjadi salah satu aspek krusial dalam menentukan kualitas pengalaman peserta. Pemerintah menaruh harapan besar pada para mentor di perusahaan untuk benar-benar membimbing, bukan sekadar mengawasi. Di beberapa perusahaan, peran ini sudah berjalan cukup baik dan mendapatkan respons positif dari peserta.

"Selain itu, mentor diharapkan menjadi fasilitator pengembangan kompetensi peserta, mulai dari perencanaan hingga sertifikasi di akhir program. Testimoni peserta menunjukkan peran mentor di beberapa perusahaan berjalan baik, meskipun tetap diperlukan pengawasan terhadap konsistensi semua mentor," ujar Yassierli.

(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |