Apakah Pasang Gigi Palsu Bisa Pakai BPJS? Ini Penjelasannya

22 hours ago 3

Jakarta -

Sejumlah masyarakat masih ada yang ragu ketika ingin memasang gigi palsu. Bukan karena takut, tetapi khawatir soal biayanya. Padahal, pasang gigi palsu kini sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan, lho.

Gigi palsu atau protesa gigi merupakan alat bantu fungsional pengganti gigi yang hilang akibat proses pencabutan atau trauma. Mengutip laman RSUP Dr Sardjito, tujuan penggunaan gigi palsu adalah untuk mengembalikan fungsi gigi, estetika, dan kepercayaan diri seseorang.

Bagi detikers yang kehilangan gigi, kini sudah bisa melakukan pemasangan gigi palsu dengan cara klaim BPJS Kesehatan. Seperti apa caranya? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Subsidi Pembuatan Gigi Palsu di BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan menyediakan subsidi pembuatan gigi palsu bagi masyarakat. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 3 Tahun 2023, untuk tarif subsidi klaim gigi palsu maksimal sebesar Rp 500 ribu untuk satu rahang, lalu maksimal di angka Rp 1 juta untuk dua rahang.

Proses Klaim Gigi Palsu dengan BPJS Kesehatan

Apabila detikers ingin melakukan klaim gigi palsu dengan BPJS Kesehatan, ada sejumlah proses yang harus dilalui. Mengutip catatan detikHealth, berikut langkah-langkahnya:

  1. Peserta BPJS Kesehatan mendatangi fasilitas kesehatan (faskes) pertama, yaitu puskesmas, klinik, atau dokter yang ditunjuk.
  2. Ikuti prosedur Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL).
  3. Dokter di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan akan memberikan resep untuk diambil di apotek atau farmasi yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
  4. Lakukan legalisir atau verifikasi resep yang diberikan.
  5. Datangi fasilitas kesehatan yang menjadi rekanan untuk mendapat gigi palsu.
  6. Pengajuan nilai ganti diajukan oleh apotek/instalasi farmasi rumah sakit.

Ini yang Terjadi jika Tak Segera Pasang Gigi Palsu

Beberapa orang memilih tidak memasang gigi palsu setelah giginya dicabut. Padahal, kondisi tersebut bisa memberikan dampak buruk, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Dikutip dari Custom Denture Clinic, berikut sejumlah dampak dari tidak segera memasang gigi palsu:

1. Kurang Nyaman saat Makan

Efek jangka pendek akibat kehilangan gigi adalah rasa kurang nyaman saat menggigit atau mengunyah makanan, terutama jika yang hilang adalah gigi belakang. Lalu, gigi asli yang tersisa kerap mengalami tekanan berlebih saat mengunyah makanan, sehingga menyebabkan keausan lebih cepat.

2. Terjadi Pergeseran Gigi

Sementara itu, efek jangka panjangnya adalah dapat terjadi pergeseran gigi sebelah ke area yang kosong. Lalu, gigi bagian atas yang digunakan untuk mengunyah perlahan akan turun, sehingga terlihat lebih panjang dari gigi di sekitarnya.

Kondisi tersebut juga menyebabkan gigi menjadi tidak beraturan dan memiliki celah, sehingga sisa makanan mudah terjebak di sela-sela gigi. Perubahan posisi gigi juga dapat mengganggu harmonisasi gigitan pada rahang atas maupun rahang bawah.

3. Pengeroposan Tulang

Dampak paling buruk dari tidak memasang gigi palsu adalah dapat terjadi pengeroposan tulang. Ketika gigi asli hilang, maka tulang rahang di area yang sesuai kondisinya mulai memburuk karena kurangnya rangsangan. Proses ini dikenal sebagai resorpsi gigi.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan berkurangnya tinggi tulang yang berperan penting untuk menopang otot-otot wajah. Seiring waktu, hal itu dapat mengakibatkan penampilan wajah terlihat cekung hingga dapat mengubah struktur wajah seseorang secara signifikan.

Demikian penjelasan mengenai cara klaim BPJS Kesehatan untuk pasang gigi palsu. Semoga bermanfaat!


(ilf/fds)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |