AS Cabut Sanksi Rusia Terkait Proyek Minyak Internasional

5 hours ago 1

loading...

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengizinkan perusahaan-perusahaan Amerika dan internasional untuk melanjutkan pekerjaan terkait proyek minyak yang terkait dengan Rusia. Foto/Dok

JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengizinkan perusahaan- perusahaan Amerika dan internasional untuk melanjutkan pekerjaan terkait proyek minyak yang terkait dengan Rusia . Hal ini membuat pengiriman minyak Kaspia ke pasar global bisa kembali dilakukan, tanpa takut dibayangi sanksi Amerika .

Lisensi yang mencabut pembatasan pada Konsorsium Pipa Kaspia (CPC) dan perusahaan Kazakhstan Tengizchevroil (TCO), diterbitkan oleh Kementerian Keuangan AS. Konsorsium tersebut mencakup perusahaan raksasa minyak besar AS seperti Chevron dan ExxonMobil.

Selain itu didukung juga oleh beberapa perusahaan yang memfasilitasi ekspor minyak Kazakh melalui wilayah Rusia dan pengirimannya secara internasional. Baca Juga: Rusia dan China Kebut Mega Proyek Pipa Gas Baru Berjuluk Power of Siberia 2

Lisensi Umum No.124 yang baru mengizinkan semua transaksi yang sebelumnya diblokir berdasarkan keputusan 10 Januari yang melarang layanan minyak tertentu yang melibatkan infrastruktur energi terkait Rusia.

CPC mengoperasikan pipa utama yang mengangkut minyak dari Kazakhstan barat ke pantai Laut Hitam Rusia, dari mana minyak tersebut dikirim secara global menggunakan kapal tanker. Pipa sepanjang 1.511 kilometer ini adalah salah satu jalur ekspor terpenting untuk minyak Kazakhstan, dimana mengangkut lebih dari 80% ekspor minyak mentah negara tersebut.

Pipa minyak itu dimiliki bersama oleh beberapa perusahaan dan pemerintah. Rusia tercatat memegang 24% saham melalui operator milik negara, Transneft.

Pemegang saham besar lainnya termasuk Chevron, ExxonMobil, Lukoil Rusia, dan perusahaan minyak nasional KazMunayGas dari Kazakhstan. Beberapa perusahaan internasional kecil juga terpantau memiliki saham di proyek ini.

Sebagai informasi Tengizchevroil adalah perusahaan patungan yang mengelola ladang minyak besar Tengiz di Kazakhstan. Perusahaan ini dibentuk pada tahun 1993 dan dimiliki oleh Chevron (50%), ExxonMobil (25%), KazMunayGas (20%), dan Lukoil (5%).

Sebelumnya diberlakukan sanksi di bawah Perintah Eksekutif 14071, yang menargetkan layanan terkait proyek energi Rusia. Namun, otoritas AS telah memberikan pengecualian untuk proyek yang dianggap kritis bagi pasar energi global atau melibatkan pihak non-Rusia.

Lisensi Umum No. 121, yang dikeluarkan pada bulan Januari, sebelumnya telah memberikan izin sementara pada beberapa layanan CPC dan TCO. Lisensi itu tetap berlaku sampai 28 Juni 2025, tetapi lisensi baru tampaknya menjelaskan dan menegaskan bahwa perusahaan dapat melanjutkan keterlibatan mereka dalam proyek-proyek ini tanpa takut dijatuhi sanksi.

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |