Astronom Temukan Galaksi Baru Mirip Bima Sakti, Begini Penampakannya

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia astronomi tiada hentinya menghasilkan kejutan. Baru-baru ini para astronom mengamati galaksi yang bentuknya sangat mirip dengan Bima Sakti, galaksi tempat bumi berada.

Dilansir dari Reuters, galaksi ini berasal dari zaman sebelumnya dalam sejarah alam semesta. Kemiripannya terlihat dari struktur spiral dengan batang lurus dan gas yang mengalir melalui pusatnya. Namun, galaksi ini jauh lebih masif dibandingkan Bima Sakti, sehingga menawarkan wawasan baru terkait pembentukan galaksi.

Sebagai informasi, galaksi ini disebut J0107a yang diamati saat muncul 11,1 miliar tahun lalu, atau ketika alam semesta berusia sekitar seperlima dari usianya saat ini. Para peneliti menggunakan data dari Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) yang berbasis di Chili dan Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA untuk mempelajari galaksi tersebut.

Para astronom menentukan bahwa massa galaksi tersebut, termasuk bintang dan gasnya, 10 kali lipat lebih besar daripada Bima Sakti. Galaksi tersebut membentuk bintang pada tingkat tahunan sekitar 300 kali lebih besar. Namun, J0107a terlihat lebih padat daripada Bima Sakti.

"Galaksi itu adalah galaksi monster dengan tingkat pembentukan bintang yang tinggi dan banyak gas, jauh lebih banyak daripada galaksi masa kini," kata astronom Shuo Huang dari Observatorium Astronomi Nasional Jepang, dikutip Minggu (25/5/2025).

Penemuan ini menurut rekan penulis studi Toshiki Saito, seorang astronom di Universitas Shizuoka di Jepang, menimbulkan pertanyaan penting berupa asal usul pembentukan galaksi tersebut di alam semesta yang begitu awal.

Di sisi lain, beberapa galaksi mengalami pembentukan bintang pada tingkat yang sama dengan J0107a ada di alam semesta saat ini hampir seluruhnya adalah galaksi yang sedang dalam proses penggabungan atau tabrakan galaksi. Tidak ada tanda-tanda keadaan seperti itu yang melibatkan galaksi ini.

Terdapat beberapa kesamaan yang dimiliki oleh galaksi J0107a dan Bima Sakti. Keduanya sama-sama besar dan memiliki struktur berpalang yang sama.

"Namun, Bima Sakti punya banyak waktu untuk membentuk strukturnya yang besar, sedangkan J0107a tidak," kata Saito.

Dalam beberapa miliar tahun pertama setelah peristiwa Big Bang atau 13,8 miliar tahun lalu, galaksi merupakan entitas yang bergejolak dan jauh lebih kaya gas daripada yang ada saat ini. Galaksi dengan struktur yang sangat terorganisasi seperti bentuk spiral berpalang dari Bima Sakti kini umum ditemukan. Namun, hal itu tidak terjadi 11,1 miliar tahun lalu.

"Dibandingkan dengan galaksi monster lain di alam semesta yang jauh (yang berasal dari zaman kosmik sebelumnya) yang bentuknya biasanya terganggu atau tidak teratur, tidak terduga bahwa J0107a terlihat sangat mirip dengan galaksi spiral masa kini," kata Huang.

Dia menambahkan, teori tentang pembentukan struktur galaksi masa kini mungkin perlu direvisi.

Teleskop Webb, saat mengintip lintasan jarak yang sangat jauh kembali ke alam semesta awal, telah menemukan bahwa galaksi dengan bentuk spiral muncul jauh lebih awal daripada yang diketahui sebelumnya. Lantas, J0107a kini menjadi salah satu contoh galaksi spiral berpalang yang paling awal diketahui.

Sebanyak dua per tiga galaksi spiral yang diamati di alam semesta saat ini memiliki struktur palang. Palang tersebut diperkirakan berfungsi sebagai bentuk pembibitan bintang, yang membawa gas ke dalam dari lengan spiral galaksi.

Sebagian gas dari galaksi tersebut membentuk apa yang disebut awan molekuler. Gravitasi menyebabkan kontraksi awan ini dengan pusat-pusat kecil terbentuk yang memanas dan menjadi bintang-bintang baru.

Palang yang merupakan bagian dari J0107a berukuran sekitar 50.000 tahun cahaya panjangnya, kata Huang. Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam setahun, 5,9 triliun mil (9,5 triliun km).

"Teleskop Webb telah mempelajari morfologi galaksi-galaksi masif awal secara intensif baru-baru ini. Namun, dinamikanya masih kurang dipahami," tandas Saito.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Teknologi Bukan Ancaman, Tapi Birokrasi Perlu Perlu Perubahan

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |