2 hours ago
1
Bogor, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong perbankan nasional, termasuk Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk terlibat lebih jauh dalam pembiayaan proyek hulu minyak dan gas bumi (migas), terutama untuk kegiatan eksplorasi.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan bahwa perbankan nasional memiliki peluang besar untuk membiayai proyek-proyek migas. Pasalnya, ekosistem industri penunjang dalam negeri juga akan ikut berkembang.
"Jadi harapannya dengan kita ajak Himbara pun mereka bisa melihat potensi dari sisi bisnisnya sendiri dan juga ekosistemnya itu justru bisa terbangun secara keseluruhan. Kalau ada vendor-vendor yang membutuhkan pembiayaan kan juga ini merupakan prospek pembiayaan yang bisa dilakukan oleh bank Himbara," kata Yuliot dalam acara Rapat Koordinasi Dukungan Bisnis SKK Migas di Sentul, Bogor, Rabu (3/12/2025).
Di tempat yang sama, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menambahkan bahwa keterlibatan Himbara sudah mulai terlihat. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh BNI.
"Sebagai contoh, Bank BNI itu membiayai 100% pengembangan Lapangan Mako di Natuna," katanya.
Menurut Yuliot, Kementerian ESDM terus berupaya menggenjot peningkatan produksi minyak dari tahun ke tahun. Terlebih terdapat target ambisius untuk mencapai produksi minyak 900 ribu barel per hari (bph) hingga 1 juta bph pada 2029-2030.
Ia membeberkan pemerintah tidak hanya menargetkan peningkatan produksi minyak pada 2026, melainkan juga menyusun roadmap jangka menengah menuju produksi 900 ribu hingga 1 juta 1 juta bph bph pada 2030.
Menurut dia, untuk merealisasikan target tersebut, maka rata-rata per tahun produksi minyak nasional harus mengalami kenaikan sebesar 100 ribu bph.
"Berarti rata-rata per tahun kita harus meningkatkan produksi sekitar 100 ribu barel per hari. Jadi kalau 100 ribu barel per hari jadi juga bukan merupakan pekerjaan yang memerlukan konsolidasi dan juga kolaborasi," ujarnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
