Jakarta, CNBC Indonesia - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengungkapkan alasan bertambahnya frekuensi lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Destry mengatakan frekuensi lelang SRBI meningkat karena momentum akhir tahun. Hal ini yang membuat BI memutuskan menambah frekuensi lelang. Kendati dinaikkan, Destry memastikan BI tetap mengkalkulasi pasar, termasuk minat investor hingga suku bunga.
"Ini kan dekat ya, Desember, waktunya kan pendek. Kita naikkan juga sambil kita melihat market-nya seperti apa, appetite-nya, suku bunganya juga segala macam," kata Destry saat ditemui di Gedung BEI, usai Financial Forum 2025 yang diadakan CNBC Indonesia, Rabu (3/12/2025).
Selain itu, Destry melihat adanya normalisasi SRBI, setelah sebelumnya imbal hasil mengalami penurunan terlalu cepat dan dalam. Kendati demikian, BI melihat momen kembali masuknya investor ke SRBI ini mampu menguatkan daya saing aset rupiah.
"Kita sekarang melihat memang SRBI sudah ada flow, kemudian kita SBN ada flow. Jadi itu menjadi trigger aja, sebenarnya normalisasi," ujar Destry.
Merujuk data Bank Indonesia (BI), sepanjang periode 24-27 November 2025, investor asing tercatat membukukan aksi beli atau net foreign inflow sebesar Rp12,70 triliun. Ini melanjutkan arus masuk asing yang telah terjadi di pekan sebelumnya.
Tampak, asing terlihat melakukan inflow terbesar pada instrumen SRBI yang membukukan beli bersih Rp10,27 triliun. Hal ini sekaligus mematahkan tren outflow asing di SRBI dalam enam pekan beruntun.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]

47 minutes ago
1

















































