Big Banks RI Kompak Laporkan Kinerja Januari 2025 : BNI Paling Moncer!

4 days ago 9

Jakarta, CNBC Indonesia - Empat bank besar di RI terpantau sudah merilis kinerja keuangan sepanjang Januari 2025.

Dari segi pertumbuhan, bank pelat merah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terpantau paling moncer sampai di atas 9% secara tahunan (yoy) menuju Rp1,62 triliun. Kemudian diikuti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang tumbuh 5,77% yoy menjadi Rp4,73 triliun. Lalu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tumbuh 4,46% yoy ke posisi Rp4,01 triliun.

Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatat kontraksi pada laba hingga 58% yoy menjadi Rp2 triliiun.

Dari data di atas terlihat bahwa, pertumbuhan laba BBNI menjadi yang paling tinggi diantara big bank yang lainnya.

Hal tersebut ditengarai pendapatan bunga bersih yang naik 1,7% yoy menjadi Rp3,17 triliun dan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) yang bisa ditekan hingga 20,86% yoy menjadi Rp514,23 miliar.

Dari fungsi intermediasi, Bank BNI tetap ekspansif menyalurkan kredit sampai 10,29% yoy mencapai Rp749,82 triliun. Berkat itu, aset tumbuh 5,04% menjadi Rp1.075,38 triliun.

Sementara dari penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) kontraksi tipis 0,14% yoy menjadi Rp74,28 triliun. Adapun, dana murah yang terhimpun senilai Rp547,67 triliun mengimplikasi rasio dana murah terhadap DPK atau Current Account Saving Account (CASA) sebanyak 70,73%.

Beralih ke BMRI yang juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih.

BMRI mencatatkan laba Rp4,01 triliun, tumbuh 4,46% yoy. Nilai ini dicapai berkat pendapatan bunga bersih tumbuh 11,73% yoy menjadi Rp6,54 triliun dan tambahan dari fee based income naik 25,24% yoy ke posisi Rp1,54 triliun.

Sementara, penyaluran kredit masih terus ekspansif dengan tumbuh 19,29% yoy. Hal ini kemudian mengimplikasi aset bank Mandiri naik 15,49% yoy menjadi Rp1.923,4 triliun.

Dari sisi penghimpunan dana juga tetap terjaga momentum positif-nya dengan tumbuh 15,15% yoy menjadi Rp1.394,4 triliun per Januari 2025.

Adapun dana murah yang terkumpul mencapai Rp1.105,41 triliun, tumbuh 14,54% yoy . Sehingga secara keseluruhan rasio CASA tetap terjaga di level 79,28%.

Terakhir, untuk kinerja bank himbara yang fokus di segmen ultra mikro yaitu Bank BRI terpantau mengalami kontrakasi.

Laba-nya turun signifikan hingga 58% menjadi Rp2 triliun karena pendapatan bunga bersih susut sampai 7,63% yoy menjadi Rp8,92 triliun.

Karena itu, BBRI membebankan pencadangan atau imparment lebih banyak hingga nyaris 4 kali lipat secara tahunan, dari Rp1,95 triliun menjadi Rp5,63 triliun. Hal ini dilakukan supaya risiko kredit bermasalah bisa tetap terkendali.

Meski begitu, bank BRI masih tetap menjaga momentum positif dalam menyalurkan kredit sebesar 4,61% yoy menjadi Rp1.209,52 triliun.

Di sisi lain, dari sisi penghimpunan dana DPK Bank BRI terkumpul Rp1.360,17 triliun pada Januari 2025. Realisasi itu koreksi 1,57% dibandingkan pada Januari 2024 sebesar Rp1.381,85 triliun.

Meski begitu, bank BRI masih bisa mencatat kenaikan pada komposisi dana murah atau CASA yang mencapai 66,07% dari keseluruhan simpanan, dengan nilai Rp898,66 triliun per Januari 2025, tumbuh 5,31% yoy.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |