BNPB Beberkan Progres Pembukaan Akses Jalan di Lokasi Banjir Sumatra

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari memaparkan perkembangan terbaru penanganan pembukaan akses jalan di sejumlah wilayah yang terdampak banjir dan longsor, khususnya di Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat.

Ia menegaskan, pembukaan akses ini merupakan prioritas utama karena berkaitan langsung dengan distribusi bantuan dan mobilitas masyarakat. Abdul menuturkan, upaya di Sumatra Utara menunjukkan perkembangan signifikan.

"Untuk Provinsi Sumatra Utara, sepanjang 68,61 km sebelumnya terdapat 37 titik longsor. Per hari ini sudah ditangani 28 titik longsor sehingga tim di lapangan menyisakan 9 titik yang kita harapkan dalam 1-2 hari ini sudah bisa diselesaikan," kata Abdul dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB, Jumat (5/12/2025).

Ia juga merinci progres di ruas Siborongborong-Batang Toru-Padang Sidempuan. "Sebelumnya ada 25 titik, kemudian ada 2 titik jalan amblas, 2 putus, dan 1 titik banjir. Kondisi terakhir per hari ini sudah ditangani 4 titik longsor dan 1 titik banjir yang sebelumnya tergenang. Alhamdulillah, dengan makin kondusifnya cuaca dan dukungan operasi modifikasi cuaca, seluruh ruas itu sudah bisa dilalui," jelasnya.

Untuk jalur Sibiru-biru, pembersihan jalan sepanjang 32,6 km terus dilakukan. "Kita harapkan ini bisa optimal agar ruas jalan Sipenggeng ke Sipirok segera bisa dilalui kendaraan, baik roda 2 maupun roda 4," lanjut dia.

Sementara itu, pada jalur Sipirok-Simpang Tano Dosa, pemulihan akses sudah memungkinkan pengiriman logistik. "Hari ini sudah ditangani satu jalur sehingga sudah bisa dilalui untuk sorti pengiriman logistik ke warga. Ada 12 sorti pengiriman dari Silangit ke Langkat, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Tengah," tutur Abdul Muhari.

BNPB juga terus melanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Sumatra Utara. "Sejak 27 November sampai 5 Desember sudah dilakukan 29 sorti dengan total 23 ton bahan semai," ungkapnya.

Di Provinsi Aceh, perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan terus dikebut. Abdul Muhari mengatakan pihaknya telah melakukan evaluasi bersama Pemerintah Provinsi Aceh.

"Untuk jalur Pidie Jaya dan Pidie, jalan nasional masih terkendala di Jembatan Meureudu yang masih dikerjakan, tetapi pengguna jalan dapat memutar lewat jalur belakang," ujarnya.

Namun demikian, ia mengingatkan jalur alternatif masih memiliki hambatan. "Kondisi jalan masih ada timbunan lumpur. Diharapkan pengguna jalan berhati-hati ketika melintasi Jembatan Beutong dan Batee Iliek yang saat ini masih ada genangan atau lumpur sisa material banjir," sambung dia.

Untuk jalur Pidie-Aceh Utara, akses masih terputus di Kuta Blang. "Jalan alternatif juga belum sepenuhnya berfungsi karena masih dalam pembersihan material banjir. Tetapi pembangunan jembatan Bailey Awe Geutah sedang dilakukan, dan kita harapkan tidak lebih dari satu minggu ke depan sudah bisa dilalui," jelasnya.

Abdul Muhari juga menyampaikan, jalur Aceh Utara-Aceh Timur kini sudah dapat dilalui. "Beberapa titik masih ada material sisa banjir dan longsor, tetapi akses sudah bisa dibuka dan arus transportasi orang dan barang sudah berjalan," kata Abdul.

Kemajuan juga terlihat di jalur Aceh Utara menuju Bener Meriah. "Sudah tembus hingga 60 kilometer. Masih perlu sekitar 22 kilometer lagi. Tetapi progres 60 kilometer ini sudah cukup signifikan," bebernya.

Pembangunan jembatan Bailey juga dilakukan di Bireuen-Takengon untuk mengatasi dua jembatan yang putus total. "Tim gabungan saat ini sedang membangun jembatan Bailey dan dalam proses pemasangan di Tepi Mane," kata dia.

Untuk jalur Takengon-Isaq-Gayo Lues, akses mulai pulih meski terbatas. "Saat ini sudah bisa dilewati dari Gayo Lues tetapi masih terbatas untuk kendaraan roda 2," ujarnya.

Adapun di jalur Gempang-Titi Pameu-Aceh Tengah, mobil sudah dapat melintas. "Masih ada material banjir dan longsor serta beberapa titik masih basah, tetapi jalan sudah bisa dilewati kendaraan roda 4," kata Abdul Muhari.

Lebih lanjut, BNPB juga memastikan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) masih berlangsung di Aceh.

"Kita masih akan terus melakukan modifikasi cuaca supaya tim pembukaan akses jalan, pembangunan jembatan, serta tim pencarian dan pembersihan material banjir dapat bekerja optimal," ungkapnya.

Ia menambahkan, 18 unit alat berat dan 3 kapal terus dikerahkan untuk mempercepat distribusi logistik langsung ke kantong-kantong warga.

BNPB juga melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mendukung penanganan banjir dan longsor di Sumatra Barat. "Progres pengiriman logistik terus berjalan, dan operasi modifikasi cuaca juga dilakukan, dipusatkan di Sumatra Barat. Ada tiga pos kita: BPBD, BMKG, dan TNI Angkatan Udara," jelas Abdul Muhari.

Ia menegaskan operasi ini akan berlanjut selama masih dibutuhkan oleh tim darat. "Selama tim darat masih membutuhkan produktivitas cuaca, artinya pengurangan intensitas hujan, tentu saja operasi modifikasi cuaca akan terus kita lakukan," pungkasnya.

(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |