Jakarta, CNBC Indonesia - PT PGN (Persero) mengungkapkan terjadi penurunan suplai gas oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Diantaranya adalah pasokan dari lapangan minyak dan gas bumi (migas) Koridor yang dikelola oleh Medco E&P di Sumatera Selatan.
Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan, bahwa sedang terjadi kondisi penurunan jumlah produksi gas bumi dari lapangan-lapangan migas.
"Nah untuk pasokan, isu pasokan adalah adanya kondisi penurunan jumlah produksi gas bumi dari lapangan-lapangan gas bumi yang menjadi sumber pasokan utama PGN, utamanya kita banyak mengambil dari koridor medco yang tahun 2025 ini cukup menurun tajam," jelas Arief dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPR RI, Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Untuk bisa tetap memenuhi kebutuhan gas dan menutupi defisit pasokan gas, PGN mensiasatinya melalui Liquefied Natural Gas (LNG) dari domestik yakni dari Tangguh, Bontang, dan Donggi Senoro.
"Kemudian sebagai solusi antara-antara sampai ditemukannya cadangan gas bumi ini kita pakai atau kita tutupi defisit pasokan gas ini dengan LNG yang berasal dari domestik, yaitu dari Tangguh, Bontang maupun Donggi Senoro," katanya.
Selain itu, dia mengatakan pihaknya juga menghadapi tantangan dalam pemenuhan LNG yang membuat pihaknya harus membayar lebih besar.
"Nah untuk pemenuhan LNG ini ada beberapa tantangan yaitu LNG yang akan dialokasikan ke kita itu merupakan LNG yang pembatalan ekspor yang sudah committed, misalnya dari tangguh sudah berkontrak dengan buyers luar negeri itu dikurangi untuk memenuhi kebutuhan domestik. Dan tentunya ini akan menambah harga yang dibebankan kepada PGN," tandasnya.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video:Rosa Permata Sari,Direktur Pertamina Gas Negara Raih PROPER Emas
Next Article Akselerasi Dekarbonisasi dan Ekonomi Hijau, Ini Langkah PGN