BPH Migas Hingga Pertamina Pastikan Pasokan Energi Aman Saat Lebaran

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengungkapkan komitmennya untuk menjaga pasokan serta distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM), gas, dan listrik selama masa Ramadan dan Idulfitri (RAFI) 2025 melalui Posko Nasional Sektor ESDM. Posko ini akan berlangsung selama 26 hari, mulai Senin, 17 Maret 2025 sampai dengan Jumat, 11 April 2025.

Dia mengatakan agar Posko Nasional Sektor ESDM bisa berjalan lancar, diperlukan sinergitas antar stakeholder, mulai dari Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan, hingga BPJT.

"Dengan sinergitas ini diharapkan hal-hal yang menjadi hambatan maupun kendala dapat kita antisipasi di awal dan dapat teratasi dengan baik," kata Erika, dalam Konferensi Pers Pembukaan Posko Nasional Sektor ESDM Periode Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2025, Senin (17/3/2025).

Selama periode posko hari Ramadan & Idulfitri 2025, BPH Migas dan Pertamina menyiapkan 125 terminal BBM, 7.746 SPBU dan 70 DPPU, serta menyiagakan fasilitas tambahan di wilayah-wilayah dengan permintaan yang tinggi. Kemudian sebanyak 40 terminal LPG, 731 SPPBE dan 6.517 agen LPG juga disiagakan pada periode ini.

Dia mengatakan secara umum kondisi ketahanan stok BBM aman, dengan ketahanan stok dijaga pada kisaran rata-rata 19 sampai 21 hari. Sementara untuk LPG, diperkirakan aman di kisaran 11 sampai 13 hari.

Erika mengatakan pada masa lebaran konsumsi Pertalite diperkirakan naik 11,7%, Pertamax 11,2%, dan biosolar 16,2% dibandingkan kondisi normal. Kemudian untuk avtur diperkirakan kenaikan konsumsi hariannya naik 7,3% dibandingkan biasanya.

Dia menegaskan kondisi stok LPG dipertahankan tetap stabil, dengan mempersiapkan agen dan pangkalan yang siaga 24 jam khususnya pada wilayah dengan demand yang tinggi.

"Secara umum, subholding gas berkomitmen dan secara konsisten menjaga keamanan dan keandalan penyaluran gas bumi," tegas Erika.

Selain BBM dan LPG, dia juga memperkirakan ada peningkatan penyaluran gas LNG sebesar 53,2% dibandingkan tahun lalu. Sementara untuk BBG, diproyeksikan meningkat 4,3%. Erika mengatakan prognosa kondisi pasokan tenaga listrik pada sistem kelistrikan Jawa Bali, Sumatera, Kalimantan dan sebagian besar Indonesia Timur pada periode RAFI 2025 pada kondisi aman.

Untuk kelistrikan, pada 31 Maret 2025 sistem ketenagalistrikan nasional juga terpantau dalam kondisi aman, dengan daya pasok sebesar 53.977 MW dan beban puncak sebesar 33.517 MW. Dengan begitu cadangan daya masih tersedia sebesar 20.460 MW atau 61,05%.

"Terkait dengan kegeologian telah dibentuk tim tanggap darurat bencana geologi yang akan merespon dengan cepat setiap bencana yang akan terjadi dan siaga dalam waktu 24 jam. Tim ini juga akan meningkatkan pemantauan gunung api secara cermat di beberapa gunung api aktif," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menuturkan, pada momentum Idulfitri 2025 ini diperkirakan terjadi peningkatan konsumsi energi, baik bahan bakar minyak, listrik, maupun gas. Oleh sebab itu, peran Posko Nasional Sektor ESDM sangat strategis dalam memastikan kelancaran pasokan energi, terutama dalam mendukung arus mudik dan lebaran yang melibatkan mobilitas jutaan masyarakat.

Posko Nasional Sektor ESDM juga mengantisipasi kebencanaan geologi seperti pemantauan gunung api dan titik rawan pergeseran tanah. Yuliot mengatakan berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, tantangan utama dalam proyek Hari Raya Idulfitri meliputi ketersediaan BBM serta LPG khususnya di jalur-jalur mudik dan daerah tujuan wisata.

Selain itu, dibutuhkan juga keandalan pasokan listrik terutama di pusat-pusat kegiatan ekonomi dan pemukiman penduduk. Yuliot juga menegaskan Posko Nasional Sektor ESDM bukan hanya pusat pengendalian, melainkan wujud nyata komitmen pemerintah dalam menjamin ketersediaan energi selama masa Idulfitri.

"Saya mengharapkan beberapa hal dalam pelaksanaan Posko ini, antaranya satu pengawasan ketat terhadap distribusi energi dengan memastikan stok BBM dan LPG mencukupi serta langkah antisipasi terhadap lonjakan permintaan. Dua koordinasi yang efektif antar instansi termasuk BPH Migas, Pertamina, PLN, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya agar dapat merespon cepat setiap potensi kendala yang ada di lapangan. Utamanya keselamatan dan kenyamanan masyarakat pastikan bahwa layanan energi kita dapat diakses oleh semua tanpa kecuali," tutur Yuliot.


(rah/rah)

Saksikan video di bawah ini:

Video:Permen ESDM No 5/2025 Meluncur, Percepatan Jual Beli Listrik EBT

Next Article Video: BPH Migas Gelar Conference & Expo 2024

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |