Kisah Hidup Paus Leo XIV: Raih Gelar Master, Jadi Imam - Pimpin Ordo

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia  menyaksikan terpilihnya Paus Leo XIV, seorang pemimpin Gereja yang dikenal dengan komitmennya terhadap ajaran tradisional Gereja sebagai Paus baru pada Kamis waktu Roma (8/5/2025).

Paus Leo menyelaraskan gereja dengan tantangan sosial dan global yang terus berkembang. Paus yang sebelumnya dikenal sebagai Robert Francis Prevost ini membawa perspektif baru yang segar, tetapi tetap setia pada nilai-nilai yang telah ada dalam Gereja Katolik.

Profil Paus Leo XIV (Robert Francis Prevost)

Pada 14 September 1955, Robert Francis Prevost lahir di Chicago, Illinois, dalam keluarga yang memiliki keturunan Prancis, Italia, dan Spanyol.

Sejak muda, Prevost menunjukkan panggilan spiritual yang kuat, yang akhirnya membawanya pada kehidupan religius yang penuh dedikasi. Pada 1977, ia bergabung dengan Ordo Santo Agustinus dan lima tahun kemudian, pada 1982, ia ditahbiskan sebagai imam, memulai perjalanan panjangnya dalam pelayanan gerejawi yang penuh dengan tantangan dan prestasi.

Pendidikan dan Pembentukan Teologis

Dilansir dari Vatican News Prevost memiliki latar belakang pendidikan teologi yang solid, yang memberinya landasan kuat untuk karier gerejawi yang cemerlang. Ia meraih gelar Master of Divinity dari Catholic Theological Union di Chicago, salah satu lembaga teologi terkemuka di Amerika Serikat.

Tidak hanya itu, ia juga melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memperoleh Lisensiat dan Doktor Hukum Kanonik dari Universitas Kepausan Santo Tomas Aquinas di Roma, Italia. Pendidikan ini memberi Prevost wawasan mendalam tentang ajaran Gereja serta hukum kanonik yang memandu struktur dan praktik Gereja Katolik.

Pengalaman Misionaris dan Kepemimpinan dalam Ordo Agustinus

Sejak 1985, Robert Prevost mengabdikan dirinya untuk pelayanan misionaris di Peru, di mana ia menjalani berbagai peran, mulai dari pastor paroki hingga pengajar seminari. Pengalaman ini tidak hanya memperkuat imannya, tetapi juga membentuk pemahamannya terhadap tantangan pastoral yang dihadapi umat di dunia yang berkembang pesat, terutama di negara-negara berkembang.

Selain itu, Prevost juga menjabat sebagai administrator keuskupan, memperlihatkan kemampuannya dalam mengelola aspek administratif dan pastoral di tingkat regional.

Kepemimpinan Prevost semakin tampak ketika ia diangkat menjadi Prior Jenderal Ordo Agustinus pada 2001, sebuah posisi yang menempatkannya di garis depan kepemimpinan global Ordo Agustinus.

Ia memegang jabatan ini hingga 2013, menunjukkan kemampuan dalam memimpin dan mengelola Ordo tersebut di berbagai negara, yang memiliki banyak tantangan dalam menghadapi perubahan sosial dan perkembangan global.

Peran sebagai Uskup dan Pengaruh di Gereja Katolik

Pada 2015, Prevost diangkat sebagai Uskup Chiclayo di Peru, memperdalam perannya dalam Gereja lokal dan internasional. Posisi ini mengokohkan perannya sebagai seorang pemimpin pastoral yang diakui di tingkat global, memberikan kontribusi penting dalam pengembangan Gereja di Amerika Latin.

Pada 2023, Paus Fransiskus menunjuk Prevost sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup dan Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin. Posisi ini memperluas pengaruhnya dalam struktur kepemimpinan Gereja Katolik dunia, menjadikannya figur yang sangat diperhitungkan dalam kebijakan dan arah Gereja, terutama terkait dengan wilayah Amerika Latin yang sangat penting bagi pertumbuhan Gereja Katolik.

Menjadi Paus Leo XIV

Pada Mei 2025, dalam sebuah langkah yang mengejutkan banyak pihak, Robert Francis Prevost terpilih sebagai Paus Leo XIV, menjadikannya paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat. Sebagai seorang pemimpin yang memiliki pengalaman mendalam dalam kepemimpinan gerejawi, baik dalam konteks pastoral maupun administratif, Paus Leo XIV diharapkan dapat membawa pembaruan dan kesegaran dalam Gereja Katolik di dunia yang semakin menghadapi tantangan sosial dan spiritual yang kompleks.

Dengan latar belakang yang kuat dalam misi sosial, keadilan, dan pemeliharaan tradisi Gereja, Paus Leo XIV berkomitmen untuk menjaga relevansi Gereja Katolik di tengah isu-isu global, seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan migrasi. Kepemimpinannya diharapkan akan melanjutkan pekerjaan Paus-paus sebelumnya dalam memperjuangkan kedamaian, keadilan, dan kasih sayang di dunia yang semakin terhubung dan penuh tantangan.

Paus Leo XIV adalah seorang pemimpin Gereja yang menggabungkan pengalaman spiritual yang mendalam dengan kepemimpinan yang bijaksana dan penuh perhatian terhadap tantangan zaman.

Dengan latar belakang yang kaya dalam pelayanan pastoral, kepemimpinan Ordo Agustinus, serta peran sentral dalam Gereja Katolik global, Paus Leo XIV diharapkan akan memberikan arah baru bagi Gereja Katolik di abad ke-21, menjaga tradisi sekaligus membawa pembaruan yang dibutuhkan oleh dunia.

CNBC INDONESIA Research
[email protected]

(mae)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |