loading...
China memasang target pertumbuhan ekonomi tahun ini di sekitar 5% dan berjanji bakal memompa insentif miliaran dolar untuk mengobati ekonomi yang sedang sakit. Foto/Dok
JAKARTA - China memasang target pertumbuhan ekonomi tahun ini di sekitar 5% dan berjanji bakal memompa insentif miliaran dolar untuk mengobati ekonomi yang sedang sakit. Kondisi perekonomian Beijing diperparah dengan perang dagang versus AS yang semakin memanas.
Rencana ini diumumkan dalam Kongres Rakyat Nasional, yang menjadi perhatian untuk mencari sinyal serta arah kebijakan China di tahun 2025. Seperti diketahui Presiden Xi Jinping sedang berjuang melawan pelemahan konsumsi, krisis properti dan peningkatan pengangguran, sebelum tarif trump terbaru 10% untuk impor China mulai berlaku.
Ditambah tarif 10% yang dikenakan pada awal Februari, sehingga total retribusi AS menjadi 20%. Kebijakan itu menyasar apa yang menjadi penopang ekonomi China , yakni ekspor.
Tarif terbaru Trump langsung direspons Beijing, seperti yang terjadi bulan lalu. Sebagai balasan, China menjatuhkan 10%-15% pada impor beberapa komoditas pertanian. Lantaran China merupakan pasar terbesar untuk barang-barang ini, seperti jagung Amerika, gandum, dan kedelai.
Selain itu China berjanji untuk menjadikan permintaan domestik sebagai "mesin utama dan jangkar" pertumbuhan ekonominya.
Beijing dalam dua tahun terakhir mempu menjaga ekonomi bergerak di angka 5%, tetapi pertumbuhan didorong oleh ekspor yang kuat, untuk menghasilkan surplus perdagangan yanng mencetak rekor hampir triliun dolar. Sepertinya untuk mengulangi hal itu bakal sulit pada tahun 2025.
"Jika tarif berlanjut, ekspor China ke AS bisa turun seperempat hingga sepertiga," kata Kepala ekonomi China di Moody's Analytics, Harry Murphy Cruise seperti dilansir BBC.
Menurutnya, Beijing harus lebih mengandalkan pengeluaran domestik untuk mencapai pertumbuhan 5% - tetapi itu telah menjadi salah satu tantangan terbesarnya.
Krisis Konsumsi
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya