Di Depan Anggota DPR, Bos Adhi Karya Buka Utang Rp25 Triliun

1 week ago 11

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) mencatat utang hingga 2024 sebesar Rp 25,4 triliun. Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan, namun nilai utang tersebut turun dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp 31,3 triliun.

"Utang ini, sekarang Rp25,4 dan Rp9 triliun itu utang bank," ujarnya dalam rapat bersama dengan Komisi VI DPR RI Jakarta, Rabu (5/3).

Entus mengungkapkan, penurunan utang menunjukkan aset perseroan yang terus mengalami perbaikan.

Mengutip laporan keuangan ADHI, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang tahun 2024 mencapai Rp 252,4 miliar. Capaian tersebut naik 17,9% dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp 214,01 miliar.

Padahal pendapatan usaha ADHI sepanjang 2024 turun 33,3% menjadi Rp 13,35 triliun dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp 20,07 triliun.

Seiring dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan ADHI juga turun menjadi Rp 11,72 miliar dari tahun 2023 yang sebesar Rp 17,75 miliar. Sehingga laba bruto ADHI sepanjang 2024 menjadi turun Rp 1,62 triliun dari tahun 2023 yang sebesar Rp 2,32 triliun.

Pada pos beban usaha, beban penjualan ADHI sepanjang 2024 naik menjadi Rp 19,4 miliar, beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 906,46 miliar, sehingga jumlah beban usaha menjadi Rp 925,9 miliar.

Sementara laba usaha yang terdiri dari laba ventura bersama naik jadi Rp 884,6 miliar dari tahun 2023 yang sebesar Rp 487,6 miliar, laba entitas asosiasi naik jadi Rp 2,3 miliar dari sebelumnya rugi sebesar Rp 4,1 miliar.

Dikurangi beban keuangan yang naik menjadi Rp 837,5 miliar, beban lainnya turun menjadi Rp 139,02 miliar, dan beban pajak penghasilan turun menjadi Rp 305,8 miliar, maka laba sebelum pajak ADHI menjadi Rp 306,7 miliar.

Kemudian, dikurangi pajak penghasilan Rp 25,6 miliar, maka laba tahun berjalan turun menjadi Rp 281,1 miliar.

Ternyata, kenaikan laba ADHI sepanjang 2024 disebabkan oleh pos-pos yang tidak akan reklasifikasi ke laba rugi, yaitu surplus revaluasi tanah dari yang sebelumnya tidak ada menjadi Rp 223,3 miliar dan pajak terkait Rp 11,6 miliar.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Siap Melantai di BEI, Simak Prospek dan Kinerja KAQI

Next Article Laba Adhi Karya (ADHI) Naik 194,6% Jadi Rp69,32 Miliar

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |