E-Commerce Pembunuh UMKM Ini Ditendang dari RI, Dihukum di Prancis

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa e-commerce asal China, Shein, kembali jadi sorotan. Setelah ditolak beroperasi di Indonesia karena dinilai merugikan UMKM lokal, kini Shein juga terbukti menipu konsumen di Prancis dan dijatuhi denda sebesar 40 juta euro atau sekitar Rp767 miliar.

Denda itu dijatuhkan oleh otoritas antimonopoli Prancis, yang menyatakan Shein, melalui entitasnya Infinite Style E-Commerce Co Ltd (ISEL), telah melakukan praktik diskon palsu yang menyesatkan konsumen. Putusan ini diumumkan pada Kamis (4/7/2025) setelah investigasi hampir setahun.

Menurut aturan di Prancis, diskon harus mengacu pada harga terendah dalam 30 hari terakhir. Tapi Shein justru menaikkan harga terlebih dulu, lalu memberi potongan, sehingga konsumen tergiur padahal tidak ada penurunan harga nyata.

Dalam periode 1 Oktober 2022 hingga 31 Agustus 2023, penyelidikan terhadap ribuan produk di situs Shein Prancis mengungkap bahwa:

- 57% diskon yang diiklankan tidak benar-benar lebih murah,

- 19% memberikan diskon lebih kecil dari yang diklaim, dan

- 11% justru menaikkan harga dan menyamarkannya sebagai diskon.

Shein mengeklaim telah melakukan perbaikan sejak Maret 2024, dua bulan setelah diberi peringatan oleh regulator Prancis. Namun, denda tetap dijatuhkan karena pelanggaran dinilai merugikan konsumen dalam skala besar.

Ditolak Masuk Indonesia

Sebelumnya, Shein bersama aplikasi serupa asal China, Temu, sempat berupaya masuk ke pasar Indonesia dan bahkan sudah muncul di toko aplikasi. Namun pemerintah langsung bertindak cepat dengan melarang keduanya beroperasi.

Alasannya jelas, yaitu model bisnis Shein dan Temu memangkas jalur distribusi dan menjual produk langsung dari pabrik di China ke konsumen akhir, tanpa perantara lokal. Harga pun sangat murah, namun berdampak serius pada UMKM yang tak bisa bersaing.

Model semacam ini dianggap sebagai ancaman terhadap ekosistem usaha kecil dalam negeri, karena tidak melibatkan produsen atau distributor local, menurunkan harga pasar secara drastis, dan tidak membuka ruang kompetisi yang adil bagi pelaku usaha di Indonesia.

Popularitas Shein dan Temu bukan cuma terjadi di Indonesia. Di Amerika Serikat, dua platform ini juga tumbuh pesat karena harga yang sangat rendah. Namun, di bawah kebijakan dagang baru dan tarif resiprokal yang ditegakkan mantan Presiden Donald Trump, eksistensi mereka ikut terguncang.


(npb/haa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Dukung UMKM, Lazada Perkuat Inovasi Teknologi & Logistik Terpadu

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |