Eropa Terpecah, Negara Ini Blak-blakan Tolak Rencana Besar Hukum Putin

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Belgia kembali menentang rencana Uni Eropa (UE) yang ingin memakai aset Rusia yang dibekukan untuk mendanai kebutuhan Ukraina. Hal ini kembali muncul sebelum cetak biru proposal itu resmi diumumkan Komisi Eropa pada Rabu (3/12/2025).

Aset senilai sekitar 140 miliar euro tersebut sebagian besar disimpan di lembaga kliring Euroclear yang berbasis di Brussel. Komisi Eropa telah menyiapkan skema "pinjaman reparasi" bagi Kyiv untuk menutup kebutuhan keuangan dua tahun ke depan. Namun, rencana itu dinilai Belgia berisiko secara hukum dan finansial.

Menjelang diumumkannya proposal detail tersebut, Menteri Luar Negeri Belgia Maxime Prevot menegaskan bahwa draf Komisi Eropa belum memenuhi syarat yang diminta negaranya.

"Kami merasa frustrasi karena tidak didengar. Kekhawatiran kami diremehkan," ujar Prevot dalam pertemuan Menlu NATO di Brussels, seperti dikutip Reuters. "Naskah yang akan diajukan Komisi hari ini tidak menjawab kekhawatiran kami secara memuaskan."

Belgia sendiri mengajukan tiga tuntutan utama, yakni negara UE lain harus menjamin semua biaya hukum jika Rusia menggugat, negara UE harus siap menggelontorkan dana cepat untuk membayar Rusia apabila pengadilan memenangkan Moskow, dan negara lain pemegang aset beku Rusia juga wajib ikut memasok dana bagi Ukraina.

Prevot menilai tuntutan ini "bukanlah tak teratasi", namun menyoroti kurangnya solidaritas dari negara UE lainnya.

Menurut sumber Reuters, selain penggunaan aset beku, Komisi Eropa juga mempelajari opsi menerbitkan pinjaman dari pasar keuangan atau kombinasi keduanya untuk memastikan Ukraina mendapat dana segera.

Pendekatan pinjaman dapat menjadi jalan pintas di tengah sengketa hukum seputar penggunaan aset Rusia. Kompleksitas itu meningkat setelah rencana perdamaian 28 poin yang didukung AS turut memasukkan gagasan penggunaan sebagian aset dalam instrumen investasi gabungan AS-Rusia.

Meski begitu, banyak pemerintah Eropa tetap lebih memilih memakai aset Rusia daripada berutang dan harus menanggung beban pembayaran di masa depan.

Komisi Eropa menilai rencana itu tetap legal karena tidak menyita aset kedaulatan Rusia, dan pinjaman hanya akan dibayar kembali Ukraina jika Moskow kelak membayar reparasi perang. Seorang juru bicara Komisi menolak mengomentari substansi rancangan dan menyatakan para komisioner akan membahas opsi pendanaan Ukraina dalam pertemuan mingguan mereka.

(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |