Jakarta, CNBC Indonesia - Jaringan kejahatan terorganisir yakuza yang selama ini dikenal sebagai "raja penjahat" di Jepang sepertinya bakal munah. Kelompok itu terus menunjukkan sinyal "melemah" yang signifikan.
Hal ini ditandai dengan merosotnya anggota kelompok kriminal itu. "Kekaisaran kriminal bernilai miliaran dolar" yang terlibat dalam perdagangan narkoba, perjudian ilegal, dan perdagangan seks ini, mulai runtuh setelah jumlah anggotanya merosot di bawah 20.000 untuk pertama kalinya sejak pencatatan dimulai pada tahun 1958.
Pengetatan undang-undang anti-mafia dan penindakan intensif di Jepang telah membuat organisasi semakin tersudut. Padahal dulu, Yakuza dianggap sebagai "kejahatan yang diperlukan" di masa pasca-perang Jepang.
Mako Nishimura misalnya. Wanita berusia 58 tahun yang tubuhnya dipenuhi tato naga dan harimau ini dikenal sebagai salah satu wanita yakuza pertama yang secara resmi diakui oleh pihak berwenang setelah ia dipenjara karena kepemilikan narkoba pada usia 22 tahun.
Setelah menghabiskan tiga dekade keluar-masuk hierarki yakuza yang kejam, Nishimura akhirnya memilih untuk meninggalkan dunia itu lima tahun lalu. Ia kini mendedikasikan hidupnya untuk membantu sesama pensiunan gangster berintegrasi kembali ke masyarakat.
Ia kini memimpin cabang Gifu dari organisasi nirlaba Gojinkai. Nishimura menceritakan bahwa ia harus berjuang keras di dunia yang didominasi pria, bahkan berlatih bela diri untuk mengatasi lawan.
"Gangster saingan meremehkan saya hanya karena saya seorang wanita, yang saya benci," cerita Nishimura kepada AFP, Kamis (16/10/2025).
"Saya ingin diakui sebagai yakuza. Jadi saya belajar berbicara, melihat, dan bertarung seperti pria."
Namun, kini, ia melihat bos-bos lamanya berjuang untuk mengais uang. Ia tak menyangka aturan pembredelan membuat kelompok itu kekurangan sumber daya keuangan lantaran tak ada yang mau berbisnis dengan Yakuza.
"Yakuza dulunya adalah raja penjahat," katanya.
"Tapi melihat bos berjuang mengumpulkan uang semata membuat saya kecewa hingga saya keluar tak lama setelah ulang tahun yang ke-50."
Saat ini, ia bekerja di lokasi pembongkaran, yang merupakan salah satu dari sedikit pekerjaan yang mentoleransi tato lengannya dan berperan sebagai mentor. Salah satu yang ia bantu adalah Yuji Moriyama (55), mantan gangster paruh baya.
"Dia seperti kakak perempuan. Dia memarahi kami ketika kami pantas mendapatkannya," kata Moriyama.
Nishimura sendiri mengaku merasa kembali menjadi manusia normal. Menurutnya, setiap orang saat ini harus berpikir untuk berbuat baik dan hal ini dapat dilakukan dengan menjauhi Yakuza hingga kelompok itu mati.
"Saya pikir yakuza akan terus menyusut," katanya. "Saya harap mereka akan punah."
(tps/șef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Q1-2025, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi 0,2%