Fakta-Fakta Iran Tembak Jatuh 3 Jet Tempur F-35 Israel

6 hours ago 1
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang antara Israel dan Iran kian memanas. Teheran menegaskan tak akan membuka ruang negosiasi untuk gencatan senjata selama serangan dari Israel masih berlangsung.

Menurut laporan, pesan itu telah disampaikan kepada dua mediator regional, yakni Qatar dan Oman.

Selain itu, keduanya juga terlibat dalam perang teknologi dan persenjataan canggih. Berikut fakta lain terkait perang keduanya, seperti dilansir CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Senin (16/6/2025).

Pertama di Dunia, Iran Klaim Tembak Jatuh 3 Jet Siluman F-35 Israel

Iran mengeklaim berhasil menembak jatuh tiga jet tempur siluman F-35 milik Israel dalam rentetan serangan udara selama tiga hari terakhir. Jika dikonfirmasi, ini menjadi insiden pertama di dunia yang menunjukkan keberhasilan menjatuhkan pesawat generasi kelima tersebut dalam pertempuran.

Angkatan Darat Iran pada Sabtu lalu menyatakan sistem pertahanan udara mereka menembak jatuh F-35 ketiga Israel, setelah sebelumnya menghantam dua jet serupa pada malam sebelumnya.

Jet-jet tersebut diduga jatuh akibat rudal dari sistem pertahanan Bavar-373, senjata jarak jauh buatan dalam negeri yang dirancang untuk menghadapi ancaman udara canggih, termasuk pesawat siluman.

"Iran menjadi negara pertama yang mampu menjatuhkan jet tempur siluman F-35 dalam kondisi perang nyata," tulis media pemerintah Press TV, Senin (16/6/2025).

F-35 merupakan jet tempur tercanggih dalam arsenal Angkatan Udara Israel. Varian khusus yang mereka gunakan, F-35I "Adir", dirancang untuk menembus sistem pertahanan udara tanpa terdeteksi radar. Jet ini adalah hasil kerja sama dengan Amerika Serikat dan diproduksi oleh Lockheed Martin.

Pihak Iran menganggap keberhasilan ini sebagai tonggak penting dalam strategi pertahanan mereka. "Dengan jatuhnya tiga jet siluman, kami telah mengakhiri mitos superioritas udara Israel," ujar juru bicara militer Iran, Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi, seperti dikutip Press TV.

Sementara itu, serangan Israel selama tiga hari ke wilayah Iran telah menewaskan sedikitnya 224 orang dan melukai lebih dari 1.200 lainnya, menurut data terbaru Kementerian Kesehatan Iran.

Sekali Terbang, F-35 Israel Habiskan Rp708 Juta

Jet tempur siluman F-35I "Adir" menjadi andalan Israel dalam berbagai operasi militer strategis, termasuk serangan ke program nuklir Iran. Namun di balik kecanggihannya, setiap jam terbang jet tempur ini menguras anggaran hingga US$44.000 atau setara Rp708 juta.

F-35I merupakan varian khusus dari jet tempur F-35 Lightning II buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat. Dengan teknologi siluman, sistem avionik canggih, dan kemampuan tempur superior, pesawat ini diklaim sebagai salah satu jet paling mematikan sekaligus paling mahal di dunia.

"Biaya operasional F-35 memang sangat tinggi, terutama karena sistem elektronik, sensor, dan pemeliharaan material siluman yang sangat kompleks," ujar Marillyn Hewson, mantan CEO Lockheed Martin, dalam pernyataan tahun 2018. Ia menambahkan bahwa pesawat ini dapat beroperasi dalam apa yang disebut sebagai beast mode, membawa hingga 18.000 pon amunisi dalam berbagai konfigurasi.

Angkatan Pertahanan Israel (IDF) mengandalkan F-35I tidak hanya dalam ofensif terhadap Iran, tetapi juga dalam menghadapi berbagai ancaman regional. Pada tahun 2023, jet ini disebut berhasil menjatuhkan rudal dari kelompok Houthi Yaman, dan pada 2024, turut mencegat ratusan drone dan roket dalam serangan balasan Iran.

Belum Ada Tanda Perdamaian

Konflik antara Iran dan Israel terus bereskalasi tanpa tanda akan mereda. Pada Minggu, saat rudal-rudal Iran menghantam wilayah tengah Israel, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyatakan bahwa Teheran siap menghentikan serangan jika Israel juga menghentikan agresinya.

Namun, situasi justru memburuk. Sepanjang hari, Israel meluncurkan serangan udara intensif, memperluas target hingga ke kilang minyak dan gedung pemerintahan Iran, tak lagi terbatas pada instalasi militer.

Sebagai respons, pada Senin, Garda Revolusi Iran mengancam akan melakukan serangan lanjutan yang "lebih kuat, lebih tepat, dan lebih merusak" dari sebelumnya.

Otoritas kesehatan Iran melaporkan 1.277 orang terluka, tanpa merinci apakah mereka warga sipil atau personel militer.

Sementara itu, kelompok Aktivis Hak Asasi Manusia yang berbasis di Washington menyebutkan bahwa jumlah korban tewas jauh lebih tinggi dari klaim resmi pemerintah Iran. Mereka mendokumentasikan lebih dari 400 korban tewas, termasuk 197 warga sipil.

Inti Konflik: Sengketa Program Nuklir

Melansir AP News, Israel menyatakan serangannya ditujukan pada pemimpin militer Iran, fasilitas pengayaan uranium, dan ilmuwan nuklir, dengan tujuan mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.

Iran, sebaliknya, menegaskan bahwa program nuklirnya bersifat damai. Badan-badan intelijen Barat menilai Teheran tidak mengembangkan senjata nuklir sejak 2003, meski pengayaan uranium Iran dalam beberapa tahun terakhir telah mendekati level senjata.

Banyak analis memperkirakan Iran bisa memiliki kapasitas senjata nuklir dalam hitungan bulan jika memilih untuk melanjutkan.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Israel Tiba-Tiba Serang Wilayah Tepi Barat, 9 Warga Palestina Tewas

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |