Gantikan LG, Huayou Pasok Bahan Baku Baterai Asal RI ke Tesla

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa Zhejiang Huayou Cobalt (Huayou) bakal menambah pasokan komponen baterai kendaraan listrik, khususnya prekursor, ke Tesla, perusahaan kendaraan listrik asal Amerika Serikat.

Hal tersebut menyusul diambil alihnya proyek baterai yang sebelumnya akan digarap oleh LG Energy Solution (LGES), kini dialihkan kepada Huayou. Sebagaimana diketahui, pemerintah resmi mengakhiri rencana kerja sama LG Energy Solution pada salah satu proyek pabrik baterai di Tanah Air.

Bahlil mengatakan, saat iniHuayou sudah memasok komponenbaterainya kepada Tesla. Dengan masuknya Huayou pada proyek baterai dengan perkiraan investasi US$ US$ 8,6 miliar atau Rp 139 triliun ini, maka tentunya pasokan komponen baterai mereka pun akan bertambah.

Huayou saat ini sudah memiliki proyek fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel berteknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Kawasan Industri Weda Bay atau Indonesia Weda Bay Industrial Park di Pulau Halmahera, Maluku Utara. Adapun proyek smelter HPAL di Weda Bay ini disebut dengan Proyek Huafei HPAL.

"Kalau yang Tesla itu dari Huayou, prekursor. Sekarang kita itu sudah mengirim ke Amerika produk prekursor kita. Itu dari Weda Bay, punya Huayou," kata Bahlil ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Bahlil mengatakan, meski terjadi perang tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok, masih ada permintaan terhadap bahan baku penting yang berkaitan dengan ekosistem baterai kendaraan listrik.

"Tetapi memang ada beberapa pasar-pasar baru yang dari Amerika sekarang minta dari Indonesia. Artinya, sekalipun terjadi perang tarif, tapi masuk dalam critical mineral yang terkait dengan ekosistem baterai mobil, itu tidak mempunyai dampak yang signifikan," katanya.

Menurut Bahlil, pergantian mitra investasi dalam proyek baterai mobil listrik LGES kepada Zhejiang Huayou Cobalt ini diputuskan melalui Rapat Terbatas (Ratas) di Istana bersama Presiden Prabowo Subianto.

"Nah, karena dia tidak lanjutkan, maka yang menggantikan posisinya adalah Huayou. Kemarin sudah putus di ratas. Dan di Januari itu saya mengeluarkan surat untuk terminasi terhadap LG," kata Bahlil.

Sebelumnya, Bahlil mengatakan investasi ekosistem kendaraan listrik dilakukan mulai dari hulu sampai hilir, dari pertambangan, pembangunan smelter berteknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL), pabrik prekursor & katoda, sel baterai, dan daur ulang (recycle).

"Nah sekarang tinggal kurang lebih sekitar US$ 8 miliar mulai juga sebagian dari hulu-hilir sampai dengan baterai cell 20 Giga Watt. Alhamdulillah itu sudah diputuskan dan sudah disetujui oleh bapak presiden," kata Bahlil, usai rapat di Istana Negara, Kamis (22/5/2025).

Bahlil mengatakan dalam investasi bersama LG sebelumnya sudah ada realisasi investasi sebesar US$ 1,2 miliar, yaitu pabrik dengan kapasitas produksi 10 GwH, yang dimiliki di PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, di Karawang Barat, pada Juli 2024 lalu.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tesla Model "Y" Baru Meluncur Tapi Beri Diskon Besar-Besaran

Next Article LG Mundur dari Proyek Jumbo Baterai RI, Ini Penggantinya

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |