Ini Efek Dahsyat Jalur KA Mati Cipatat-Padalarang Jika Hidup Lagi

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengamat transportasi mengungkapkan permintaan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang akan mereaktivasi jalur kereta api Cipatat-Padalarang berpotensi menumbuhkan perekonomian di sekitar jalur tersebut.

Hal ini karena jika reaktivasi tersebut berhasil dilakukan, maka jalur kereta api Bogor-Bandung via Sukabumi dan Cianjur bisa tersambung penuh. Alhasil, sektor pariwisata berpotensi diuntungkan, karena di sepanjang jalur tersebut, banyak tempat wisata.

Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno mengatakan potensi tidak hanya berdampak kepada perekonomian di sekitar jalur tersebut, juga akan berdampak ke sektor wisata yang ada di Sukabumi, Cianjur, bahkan kawasan Bandung Barat.

"Jalur kereta api Bogor-Sukabumi-Bandung itu sangat potensial, untuk ekonomi dan pariwisata. Apalagi banyak tempat wisata di sepanjang jalur tersebut," ujarnya.

Beberapa tempat wisata berada di jalur kereta api Bogor-Bandung, seperti Stasiun Lampegan, kawasan situs Gunung Padang, Waduk Saguling, Selabintana, dan lain-lainnya.

"Misalnya orang Bogor ingin tahu seperti apa itu Stasiun Lampegan, di dekat situ juga ada situs Gunung Padang, banyak tempat wisata di dekat jalur tersebut," lanjutnya.

Tak hanya itu saja, pemandangan di sepanjang jalur tersebut juga tak kalah menarik dengan jalur kereta api Purwakarta-Padalarang. Bahkan, pemandangan alam yang ditawarkan lebih panjang karena dimulai dari Bogor hingga kawasan Bandung Barat.

"Apalagi pemandangannya sangat menarik dan mungkin lebih bagus dari jalur Purwakarta-Padalarang, bisa jadi potensi untuk mengoperasikan kereta wisata," ujarnya.

Penampakan Rel Mati Cipatat-Padalarang yang Mau Dihidupkan Dedi Mulyadi. (Dok. KAI Daop 2)Foto: Penampakan Rel Mati Cipatat-Padalarang yang Mau Dihidupkan Dedi Mulyadi. (Dok. KAI Daop 2)
Penampakan Rel Mati Cipatat-Padalarang yang Mau Dihidupkan Dedi Mulyadi. (Dok. KAI Daop 2)

Selain itu, reaktivasi jalur ini juga dapat memberikan alternatif tambahan bagi warga Bogor maupun Bandung, serta juga menjadi jalur alternatif jika jalur kereta api Jakarta-Cikampek-Bandung mengalami kondisi gangguan.

"Kalau sudah full dari Bogor sampai Bandung, masyarakat makin banyak pilihan transportasi, dan tentunya lebih terjangkau, dan yang terpenting, dapat mengurangi kemacetan, terutama di kawasan Padalarang," jelasnya.

Sebagai catatan, jalur yang harus direaktivasi pemerintah adalah dari Stasiun Cipatat menuju Stasiun Tagog Apu hingga ke Stasiun Padalarang sepanjang 13,8 Km.

Apabila jalur Cipatat-Padalarang kembali direaktivasi, maka Bogor-Bandung terhubung sepenuhnya dengan kereta api. Jalur kereta api Bogor-Bandung sejauh 140 Km akan melewati beberapa stasiun, yaitu Stasiun Bogor-Maseng-Cigombong-Cicurug-Parungkuda-Cibadak-Cisaat-Sukabumi-Gandasoli-Cireungas-Lampegan-Cibeber-Cianjur-Maleber-Tipar-Selajambe-Ciranjang-Cipeuyeum-Rajamandala-Cipatat-Tagog Apu-Padalarang-Gadobangkong-Cimahi-Bandung.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi meminta kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen untuk mempercepat pembangunan elektrifikasi jalur kereta api (KA) Padalarang-Cicalengka dan juga mereaktivasi beberapa jalur KA di Jawa Barat yang kini telah nonaktif, terutama di wilayah Bandung Raya seperti Cipatat-Padalarang.

"Yang sudah disepakati tadi oleh Kemenhub dan PT KAI jalur dari Padalarang ke Cicalengka, kemudian ada jalur yang akan segera direaktivasi, termasuk jalur di Cianjur, Sukabumi, Bogor sampai Jakarta," sebut pria yang akrab disapa Demul itu.


(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article RI & Singapura Evaluasi 6 Sektor Kerja Sama, Ini Rinciannya!

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |