JK Tegaskan Keberadaan TKDN Penting untuk Industri RI

7 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto blak-blakan mengatakan kebijakan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) menyebabkan daya saing Indonesia kalah dari negara lain. Oleh karena itu, kata dia, TKDN sebaiknya diberlakukan fleksibel dan realistis.

Wakil Presiden periode ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla menilai TKDN penting sebagai alat strategis untuk menjaga dan mendorong pertumbuhan industri nasional.

"TKDN itu ada TKDN yang positif. Saya kira tetap harus dijaga supaya industri yang seperti ini. Semua seperti ini," ujar Jusuf Kalla dalam program Koneksi Cuap-Cuap Cuan CNBC Indonesia, dikutip Rabu (16/4/2025).

Ia pun menjelaskan, bahwa bukan hanya Indonesia yang menerapkan kebijakan tersebut. Pasalnya negara-negara lain seperti India dan Amerika Serikat pun mengatur kandungan lokal dalam produk-produk yang beredar di dalam negeri.

Menurutnya, TKDN juga dapat meningkatkan produktivitas industri di dalam negeri.

"Kalau tidak nanti mobil-mobil ini gampang. Tidak ada lagi nanti pabrik Toyota di sini. Atau pabrik mobil lain," tegasnya.

Kebijakan TKDN pun menurut Jusuf Kalla juga harus diterapkan secara fleksibel dan dirancang secara bertahap.

"Ada pabrik assembling, kemudian ada vendor-vendornya. Itu karena adanya TKDN dan TKDN bertahap. Jadi saya kira harus tetap diperlakukan dengan batasan-batasan tertentu saja," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan anggota kabinetnya agar peraturan terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) harus dibuat dengan luwes alias fleksibel dan realistis.

Presiden Prabowo menyebut, bila TKDN terlalu dipaksakan, dirinya khawatir ini membuat industri dalam negeri menjadi kalah kompetitif.

"TKDN sudah lah niatnya baik nasionalisme. Saya, kalau sudah kenal saya lama paling nasional, kalau istilahnya dulu, kalau jantung saya dibuka yang keluar Merah Putih. Mungkin. Tapi kita harus realistis, TKDN dipaksakan akhirnya kita kalah kompetitif. TKDN fleksibel saja lah, mungkin diganti dengan insentif," tutur Prabowo saat menanggapi respons dari ekonom dan pelaku usaha dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Dia pun meminta kepada Menteri terkait untuk membuat aturan TKDN secara realistis.

"Tolong para menteri saya sudah lah realistis, TKDN dibikin yang realistis saja. Masalah kemampuan dalam negeri, masalah luas, pendidikan, Iptek, sains, ini masalah nggak bisa dengan cara bikin regulasi TKDN," ujarnya.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tak Mau Daya Saing Kalah, Prabowo Minta Aturan TKDN Fleksibel

Next Article Video:Jika Apple Tak Penuhi TKDN, Jangan Harap Iphone 16 Bisa Masuk RI

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |