JP Morgan Upgrade Pasar Saham Negara Berkembang, Ada Indonesia!

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Laporan terbaru JP Morgan pada 19 Mei 2025 menaikkan peringkat saham di pasar berkembang atau emerging market, termasuknya ada Indonesia, Sebelumnya pada Maret lalu, JP Morgan telah menaikkan peringkat dari underweight ke netral, kemudian laporan terbaru menaikkan rating lagi dari netral menjadi overweight.

Ada lima alasan yang membuat pasar emerging market kini lebih dilirik investor ketimbang pasar negara maju. Berikut rinciannya :

Ketidakpastian perang dagang sedikit mereda

Meskipun risiko tarif masih ada, tetapi ketegangan sudah kian mereda setelah negosiasi yang berjalan bersahabat antara China dan Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya tarif yang dikenakan mencapai 145%, kemudian sudah turun menjadi 30%. Ini memberikan gairah positif pada pasar dan setidaknya memberikan ruang untuk persiapan jika terjadi gejolak tarif lagi selama kurang lebih dua sampai tiga bulan.

Sebagaimana diketahui, meskipun tarif diberlakukan ke ratusan negara di dunia, tetapi kekuatan antara China dan AS tak bisa diragukan menjadi satu yang paling kuat dan punya efek domino ke berbagai negara atau mitra dagangnya.

Dolar AS Melemah

Alasan kedua dari indeks dolar AS (DXY) yang sudahmelandai. Jika ditarik sejak awal tahun sebenarnya the greenback sudah kehilangan kekuatannya hingga lebih dari 8%.

Pelemahan dolar ini belum sepenuhnya diapresiasi oleh sejumlah mata uang emerging market, oleh karena itu ini menjadi satu kesempatan dana kembali ke pasar negara berkembang.

Seperti hal nya rupiah dalam sebulan terakhir sudah menunjukkan tajinya terhadap dolar AS. Penguatan terjadi cukup cepat dan signifikan dari level Rp16.700-an/US$ berbalik ke level Rp16.200/US$

The Fed Potensi Melonggarkan Kebijakan Moneter

Berikutnya datang dari potensi the Fed yang membuka ruang untuk pelonggaran kebijakan moneter cepat atau lambat.

Meskipun saat ini ada risiko dari gejolak pasar obligasi yang membuat yield 10 tahun AS naik ke atas 4,5% pekan ini dan memicu inflasi masih panas, tetapi the Fed diam-diam mulai melakukan easing dengan membeli obligasi. Tercatat dalam empat hari terakhir, the Fed sudah membeli sekitar US$ 43,6 miliar.

Data-data ekonomi terbaru juga sebenarnya sudah semakin mendukung untuk the Fed melakukan pemangkasan suku bunga, seperti inflasi yang sudah lebih terkendali, ekonomi melambat, dan potensi kenaikan pengangguran akibat efisiensi pemerintah, tetapi the Fed sejauh ini masih menunjukkan sikap hawkish paling tidak menurut konsensus sampai dengan September tahun ini.

Pemulihan Ekonomi China.

Berikutnya, dari sang Naga Asia memberikan dukungan terhadap pasar emerging market secara keseluruhan.

China bisa dibilang merupakan tulang punggung Asia dengan peran-nya menjadi mitra dagang terbesar di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Ekonomi China baru-baru ini mendapat kabar baik dari pemangkasan suku bunga pinjaman. Untuk tenor 1 tahun turun dari 3,1% menjadi 3%, sementara tenor 5 tahun turun dari 3,6% menjadi 3,5%.

Hal ini memberikan harapan pemulihan ekonomi, terutama China yang selama ini mengalami masalah krisis properti dan outflow modal.

Valuasi Masih Murah

Alasan terakhir, adalah valuasi yang murah. Menurut data JP Morgan P/E forward pasar emerging market masih di hargai 12,4 kali, lebih rendah dari pasar negara maju di 19,1 kali.

Mengingat dalam beberapa tahun terakhir, porsi terhadap saham emerging market secara bertahap di kurangi, dengan upgrade rating menjadi overweight ini akan memberikan dorongan pada big fund atau asset fund global untuk lebih banyak menaruh porsi dana mereka ke instrumen saham.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |