Kambing Misterius Ini Mampu Hidup di Area Vulkanik selama 2 Abad Lebih

11 hours ago 3

loading...

Kambing Misterius Ini Mampu Hidup di Area Vulkanik. FOTO/ MPD

RIO DE JANEIRO - Ilmuwan melakukan riset kepada sekelompok kawanan kambing mampu bertahan hidup dan berkembang biak di sebuah pulau terpencil di timur laut Brasil selama lebih dari dua abad tanpa sumber air tawar yang memadai.

Tidak jelas bagaimana tepatnya kambing-kambing itu awalnya berakhir di Santa Bárbara, salah satu dari lima pulau vulkanik yang membentuk kepulauan Abrolhos, sekitar 70 kilometer dari lepas pantai Bahia, tetapi para ilmuwan percaya mereka dibawa dan ditinggalkan di sana oleh penjajah.

Ternak seperti kambing, babi, dan unggas menjadi sumber makanan yang dapat diandalkan, tetapi mereka biasanya ditinggalkan ketika penjajahan gagal.

Keberadaan mereka di Pulau Santa Bárbara telah didokumentasikan selama lebih dari 250 tahun, menurut catatan sejarah, yang luar biasa jika kita memperhitungkan bahwa pulau kecil itu tidak memiliki sumber air tawar yang diketahui.

Bulan lalu, Institut Konservasi Keanekaragaman Hayati Chico Mendes (ICMBio), yang mengelola Taman Laut Nasional Abrolhos, melakukan pemindahan 27 kambing terakhir di Santa Bárbara, setelah disimpulkan bahwa kehadiran mereka membahayakan keseimbangan ekologi pulau itu, khususnya yang memengaruhi tujuh spesies burung laut yang berkembang biak di wilayah tersebut.

Namun, hewan-hewan itu tidak dimusnahkan karena para ilmuwan ingin mempelajarinya, khususnya kemampuan mereka untuk bertahan hidup dengan sedikit atau tanpa air.

“Kami yakin mereka mengembangkan bakat unik untuk bertahan hidup,” kata Erismar Rocha, kepala Taman Laut Nasional Abrolhos. “Jika populasi mereka tidak dikendalikan, mereka akan menguasai seluruh pulau dan menghancurkan diri sendiri.”

Hebatnya, selama bertahun-tahun para ilmuwan mempelajari kambing misterius di Santa Barbara, mereka tidak pernah sekalipun melihat kambing tersebut minum air, yang menimbulkan pertanyaan, “Bagaimana mereka bisa bertahan hidup di sana selama lebih dari dua abad?” Pada titik ini, para ahli hanya bisa berspekulasi.

Beberapa orang percaya bahwa kambing tersebut mungkin telah beradaptasi dengan minum air laut dan perilaku ini diwariskan ke generasi berikutnya, sementara yang lain menganggap beldroega, tanaman dengan kandungan air tinggi yang ditemukan di Santa Barbara, sebagai penyebab hewan tersebut bertahan hidup.

Namun, kambing-kambing di Santa Barbara tidak hanya bertahan hidup di sana, mereka juga berkembang biak dengan baik. Para peneliti melaporkan bahwa sebagian besar kelahiran di pulau itu adalah kelahiran kembar, yang menunjukkan bahwa kambing-kambing tersebut “cukup gizi dan sehat”.

(wbs)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |