Jakarta, CNBC Indonesia - Beras terdampak dengan "kiamat" perubahan iklim akibat pemanasan global yang makin mengkhawatirkan. Sebuah penelitian mengungkapkan sawah berpotensi menyimpan racun arsenik yang berbahaya.
Hal ini ditemukan oleh tim peneliti Columbia University dengan kolaborator dari China serta Amerika Serikat (AS).
Tim penelitian menemukan saat kondisi sawah tergenang dan oksigen di dalamnya berkurang, yang membuat mineral besi mengikat arsenik laut. Sehingga arsenik mudah terserap oleh akar padi.
Arsenik organik juga menjadi lebih menyerap. Penyebabnya adalah saat suhu di Bumi menjadi lebih panas karena naik 2 derajat Celcius dari tingkat pra industri dan CO2 yang menjadi lebih tinggi.
Kemudian tingkat arsenik yang tinggi itu dihubungkan dengan beragam penyakit. Misalnya jantung hingga diabetes.
"Hasil penelitian kamu menunjukkan bahwa peningkatan kadar arsenik ini bisa secara signifikan meningkatkan kejadian penyakit jantung, diabetes, dan dampak kesehatan non-kanker lainnya," jelas Lewis Ziska, Associate Professor of Environmental Health Sciences di Columbia Mailman School, dikutip dari laman Earth.
Penelitian itu dilakukan dengan menanam 28 varietas padi dalam lapangan terbuka selama satu dekade. Penanaman dilakukan dengan sistem Free-Air CO2 Enrichment (FACE).
Dari penelitian ditemukan adanya risiko kanker seumur hidup. Termasuk kanker paru-paru dan kandung kemih yang mengalami peningkat 44%.
Di China, kasus kanker karena konsumsi beras yang mengandung arsenik bertambah hingga 19,3 juta orang.
Selain itu terdapat dampak non-kanker karena kandungan arsenik yang tinggi. Yakni terkait risiko penyakit kardiovaskular dan metabolik.
Kadar arsenik ini ditemukan bukan hanya karena faktor iklim. Namun juga karena sumber air irigasi, jenis tanah, dan varietas padi yang ditanam.
Risiko tersebut terjadi di sejumlah wilayah dari Asia Selatan, Asia Tenggara dan China Selatan. Daerah-daerah tersebut menjadikan nasi jadi salah satu makanan pokok dan sawah yang tergenang.
Tim peneliti juga memiliki tips mengurangi bahaya tersebut. Dari pemuliaan varietas padi yang sedikit menyerap arsenik, pengelolaan air sawah dengan sistem pengering yang berkala, serta pemrosesan pasca panen dan metode memasak untuk menurunkan kadar arsenik.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Peringatan Bill Gates Soal 4 Ancaman yang Sering Diabaikan Anak Muda