LG Mundur dari Proyek Baterai Raksasa RI, Ini Penjelasan Menteri Rosan

7 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani membeberkan bahwa sejatinya perusahaan baterai kendaraan listrik asal Korea Selatan yakni LG Energy Solution (LGES) tidak sepenuhnya mencabut semua investasi di Indonesia.

Rosan menjabarkan, sejatinya LG berinvestasi pada setidaknya empat proyek. Total investasi LG di keempat proyek tersebut senilai US$ 9,8 miliar setara Rp 164,44 triliun (asumsi kurs Rp 16.780 per US$).

"Dan setiap bagian, jadi ada satu joint venture-nya ada sendiri. Yang kedua ada joint venture-nya sendiri. Yang ketiga ada joint venture-nya sendiri. Yang keempat ada joint venture-nya sendiri. Jadi memang karena nilainya sangat besar, partnersnya juga beda-beda," jelasnya dalam konferensi pers Capaian Kinerja Q1 BKPM, di Kantornya, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Rosan menegaskan, LG memang mundur dalam rencana investasi pada ketiga joint venture (JV). Sedangkan, satu JV lainnya sudah masih berjalan. Proyek tersebut adalah hasil kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui PT HLI Green Power dan telah beroperasi dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 10 Giga Watt hour (GWh).

"Mundur ini sebetulnya hanya di joint venture yang ketiga. Apa? Hanya di joint venture yang satu, dua, tiga. Yang empat ini sudah berjalan dan sudah selesai. Itu sudah selesai investasinya. Investasi yang keempat itu yang sudah selesai nilainya US$ 1,1 miliar. Yaitu adalah di baterai ya, baterai sel," tegasnya.

Rosan mengungkapkan, bahwa LG juga akan menambahkan investasinya senilai US$ 1,7 miliar. Sehingga investasi LG dalam JV yang masih berlanjut senilai US$ 2,8 miliar atau. "Jadi total investasinya itu bisa mencapai nanti kalau sudah selesai di joint venture nomor empat ini US$ 2,8 miliar. Yang dimana sesuai dengan target awal untuk di joint venture nomor empat ini," tambahnya.

Pengganti LG

Kendati LG mundur dari rencana proyek investasi di Indonesia, Rosan menegaskan bahwa sudah ada perusahaan asal China yakni Huayou yang akan menggantikan posisi LG dalam JV yang ditinggalkan.

"Huayou yang memang sudah berinvestasi di Morowali dan juga di Weda Bay. Yaitu yang berada di Sulawesi dan juga di Malaysia Utara. Ini berminat untuk menggantikannya. Menggantikan posisi dari LG," imbuhnya.

Perusahaan asal China tersebut akan menindaklanjuti progres rencana investasi menggantikan posisi LG pada bulan Mei 2025 mendatang. "Dan insya Allah nanti kita akan lanjutkan lagi pembicaraan lebih detailnya ini pada bulan Mei. Bulan Mei ya sebentar lagi ya. Pada bulan Mei ini untuk menindaklanjuti. Tapi pada intinya mereka siap untuk masuk untuk merealisasikan investasi yang memang kita bilangnya grand package ini," tandasnya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Investor Minta Pemerintah "Bijak" Untuk Batasi Ekspor Gas

Next Article LG Batal Investasi Baterai EV Rp128,8 Triliun di RI, Ini Reaksi ESDM

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |