loading...
Nama Dejan Ferdinansyah kini dikenal sebagai salah satu andalan Indonesia di sektor ganda campuran . Namun, perjalanan kariernya tak semulus yang dibayangkan.
Berbeda dari kebanyakan atlet bulu tangkis yang mulai serius berlatih sejak usia 7-8 tahun, Dejan baru benar-benar mendalami olahraga ini di usia 11 tahun. Perjalanannya dimulai dari seleksi O2SN tingkat SD, di mana ia kalah di final dan menangis kecewa. Kekalahan itu justru memicu semangatnya untuk berlatih lebih serius.
Meski terlambat memulai, Dejan bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan. Ia sempat gagal masuk klub-klub besar seperti Mutiara Cardinal, Exist Badminton, dan PB Djarum. Namun, ia terus berjuang hingga akhirnya bergabung dengan PB Bintang di Bogor. Sayangnya, klub ini bubar, memaksanya kembali ke Garut dan sempat berhenti bertanding selama setahun.
Kesempatan kembali datang saat Exist Badminton merekrutnya. Dejan meraih beberapa prestasi, namun lagi-lagi harus menghadapi kenyataan pahit ketika klub tersebut tak memiliki program untuk pemain senior. Ia sempat kehilangan arah hingga akhirnya dipanggil oleh PB Djarum.
Di PB Djarum, Dejan menunjukkan potensinya, tetapi pandemi COVID-19 kembali mengguncang kariernya. Tanpa turnamen, ia nyaris pensiun. Namun, Vita Marissa yang bergabung ke PB Djarum memberinya kesempatan untuk bertahan. Setelah sempat mengalami berbagai kegagalan di level senior, titik balik datang pada 2022.
Saat itu, Gloria Emanuelle Widjaja terdegradasi dari pelatnas dan mencari pasangan baru. Vita pun memasangkan Dejan dengan Gloria, yang akhirnya menjadi pasangan solid di level internasional. Berkat kerja kerasnya, Dejan akhirnya dipanggil ke Pelatnas PBSI pada awal 2025.
“Saya percaya kalau memang sudah waktunya, ya sudah. Saya hanya bisa latihan dan berjuang,” ujar Dejan dengan penuh semangat.
Kini, Dejan menjadi salah satu harapan baru bagi sektor ganda campuran Indonesia. Perjalanannya yang penuh lika-liku membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan akan selalu menemukan jalannya.
Di pelatnas PBSI, Dejan Ferdinansyah kini fokus mengembangkan permainannya bersama tim nasional. Berduet dengan Gloria Emanuelle Widjaja, mereka terus menunjukkan progres positif di berbagai turnamen internasional.
Tantangan tentu masih ada. Persaingan di sektor ganda campuran semakin ketat, baik di level nasional maupun dunia. Namun, dengan pengalamannya menghadapi berbagai rintangan sejak kecil, Dejan siap membuktikan bahwa dirinya layak bersaing di level tertinggi.
“Saya selalu ingat bahwa selama masih ada kesempatan, saya harus terus berjuang. Saya ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” kata Dejan.
Ke depan, ia berharap bisa membawa Indonesia kembali berjaya di sektor ganda campuran, seperti yang pernah dilakukan legenda-legenda sebelumnya. Perjalanan masih panjang, tetapi dengan semangat pantang menyerah, Dejan siap menghadapi tantangan apa pun di masa depan.
(sto)