Marak Tambang Pasir, Malapetaka Ancam Kebun Salak Pondoh di Merapi

3 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Penambangan pasir di lereng Gunung Merapi membuat para petani salak pondoh di Kabupaten Sleman, Yogyakarta mulai kesulitan menanamnya saat musim kemarau terjadi. Hal ini karena penambangan pasir tersebut berdampak pada berkurangnya mata air di kawasan lereng gunung.

Kepala Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Salak Pondoh Sleman yang juga menjadi pemilik desa agrowisata Omah Salak, Surya Agung Saputra mengatakan sejak makin masifnya penambangan pasir lereng Merapi, kini untuk menanam salak pondoh saat kemarau pun sulit dan dibayang-bayangi oleh gagal panen.

"Potensi gagal panen besar sekali, karena perairannya yang sulit saat kemarau. Salak kan termasuk tanaman palem-paleman, jadi butuh pengairan dan kelembapan yang cukup. Kalau airnya sulit, bagaimana salaknya bisa tumbuh," kata Surya kepada CNBC Indonesia, Rabu (30/4/2025).

Akibatnya, kualitas salaknya pun menurun. Sebelum maraknya penambangan pasir, Surya mengatakan kualitas salaknya cukup baik bahkan ukurannya besar-besar. Setelah adanya penambangan pasir, kini ukuran salaknya lebih sering kecil-kecil dan kering.

"Dulu masih besar-besar ukuran buahnya, sekarang jadi kecil-kecil, jadi kering, terus tidak jadi besar, malah kering ya. Jadi gagal, tidak jadi buah," ungkap Surya.

Salak pondoh lereng Gunung Merapi. (Dok.Istimewa)Foto: Salak pondoh lereng Gunung Merapi. (Dok.Istimewa)
Salak pondoh lereng Gunung Merapi. (Dok.Istimewa)

Ketika salaknya gagal panen, maka pohon-pohonnya pun berpotensi mati karena kurangnya air dan kelembapan serta kondisinya kering.

"Kalau tidak jadi buah, ya gagal panen berarti, akhirnya sampai pohonnya banyak yang mati," ujarnya.

Bahkan untuk kebutuhan ekspor pun kini sulit dipenuhi dan harus mencari alternatif dari daerah lain seperti Kabupaten Wonosobo dan di daerah Jawa Tengah lainnya.

"Kita dulu sering banget melakukan ekspor dan dari sini yang paling besar. Sekarang, udah susah karena panennya juga susah, mau tidak mau ambil dari daerah lain seperti Wonosobo atau daerah Jawa Tengah lain," ungkapnya lagi.

Jika pohon salak mati dan tidak dapat tumbuh, alhasil banyak petani yang terpaksa beralih menanam beberapa sayuran seperti cabai, dan lain-lainnya.

"Karena nggak ada pengairan, waktu kemarau banyak yang kering, mau tidak mau diganti untuk sayuran, misalnya cabai, ataupun tanaman lainnya pun karena airnya terbatas, tapi balik lagi, airnya berkurang, alhasil susah juga untuk nanam sayuran," ungkapnya.

Terkait dengan dampak ini, pihaknya pun meminta kepada pemerintah terutama pemerintah Jawa Tengah untuk melakukan penindakan terhadap penambang pasir ilegal di Jawa Tengah agar dampaknya tidak makin membesar.

"Ya kalau kami minta gimana caranya penambangan pasir ini dapat dikendalikan oleh pemerintah Jawa Tengah, karena sumber masalahnya ada di Magelang, jadi ini kewenangan pemerintah Jawa Tengah," pungkasnya.


(chd/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pakistan Bantah Tudingan India Jadi Dalang Serangan di Kashmir

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |